Forum Ekonomi UOB di Surabaya Soroti Investasi, Ketahanan Pangan, dan Ekonomi Digital

TIMESINDONESIA, SURABAYA – UOB Privilege Banking menggelar forum “Privilege Conversation Mid-Year Market Outlook 2025” di Surabaya, yang menyoroti pentingnya pemahaman peta ekonomi untuk menghadapi tantangan global.
Acara yang digelar Kamis (18/9/2025) ini menghadirkan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak sebagai pembicara utama, didampingi oleh para ekonom dan pakar perbankan.
Advertisement
Emil Dardak menekankan bahwa forum semacam ini sangat krusial. “Forum semacam ini memberi ruang bagi pengusaha untuk mengenali potensi, tantangan, dan risiko, sehingga mampu mengambil keputusan investasi yang tepat," ujarnya.
Ia optimistis bahwa pengusaha akan lebih yakin berinvestasi di Jawa Timur, yang dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung ekonomi nasional. Emil juga menjelaskan, strategi pembangunan hingga tahun 2030 di bawah pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran berfokus pada penguatan investasi, ketahanan pangan, dan pengembangan ekonomi digital.
Ekonom Senior INDEF, Aviliani, menyampaikan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berpotensi mencapai 5 persen hingga akhir tahun. Ia menilai, meskipun kebijakan pemerintah baru berjalan tiga bulan. “Harapan itu sudah menjadi katalis penting buat masyarakat,” ucapnya.
Ia menyoroti langkah-langkah seperti pengurangan pajak dan peningkatan transfer dana ke daerah sebagai motor penggerak ekonomi.
Aviliani menambahkan, ketersediaan dana sebesar Rp200 triliun di bank pemerintah dapat menekan suku bunga dan mendorong pertumbuhan kredit. Namun, ia juga menekankan pentingnya percepatan investasi BUMN sebagai multiplier ekonomi.
Sementara itu, Enrico Tanuwidjaja, Ekonom ASEAN UOB, menjelaskan bahwa di tengah melemahnya ekspor akibat perang tarif, penguatan konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah menjadi kunci pertumbuhan. Ia memperingatkan, Indonesia perlu mewaspadai serbuan barang murah dari Tiongkok.
“Maka, kita harus melakukan yang namanya penguatan domestik," tegasnya.
Enrico juga mengingatkan akan adanya lag effect dari stimulus ekonomi.
“Biasanya efek stimulus baru terlihat setelah enam sampai sembilan bulan,” ucapnya, menandakan bahwa percepatan ekonomi perlu waktu untuk mencapai target pertumbuhan 5-6 persen.
Edukasi Nasabah dalam Pengambilan Keputusan
Mewakili UOB, Emillya Soesanto, Executive Director, Head of Wealth Advisory, menegaskan komitmen pihaknya untuk terus memberikan edukasi kepada nasabah. Ia menyebut, acara seperti ini sangat penting di era banjir informasi.
“Dengan banyaknya informasi saat ini, acara seperti ini diharapkan bisa membantu memahami peluang investasi, bukan hanya untuk akhir tahun, tapi juga menghadapi 2026,” ujarnya.
Emillya menambahkan, UOB terus mendorong nasabah untuk melakukan diversifikasi aset dan mengambil keputusan yang sesuai dengan kondisi pasar yang dinamis. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |