Pemprov Bali Genjot Ekspor Produk UMKM ke Uni Eropa

TIMESINDONESIA, BALI – Pemerintah Provinsi Bali memperbaiki kualitas produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk menggenjot ekspor ke pasar Uni Eropa.
“Kami perlu pendampingan kepada pelaku UMKM, apa yang diinginkan negara tujuan, itu harus kami sesuaikan,” kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Provinsi Bali I Wayan Ekadina di sela penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (23/9/2025).
Advertisement
Ia menekankan dalam pembinaan kepada UMKM di antaranya soal bahan dan praktik berkelanjutan dalam produksi produk ekspor termasuk yang menyasar negara-negara di Uni Eropa.
Ekadina optimistis tercapainya IEU CEPA itu akan mendorong kapasitas pelaku UMKM di Bali dan menggenjot volume serta memperluas pangsa pasar ekspor di Benua Biru, Eropa.
Di Bali, lanjut dia, terdapat sebanyak 448.434 pelaku UMKM, sekitar 25 persen di antaranya merupakan usaha yang berorientasi ekspor.
Ada pun produk ekspor dari Bali mencakup produk perikanan, perhiasan, hingga kerajinan.
Sejumlah komoditas dari Bali berpeluang untuk terus ditingkatkan untuk ekspor di antaranya produk cokelat dan kopi serta produk pertanian potensial lainnya.
“Perjanjian ini efektif 1 Januari 2027 tentu selama masa ini akan terus kami genjot dan dukung peningkatan kapasitas mereka. Standar yang ditetapkan sesuai perjanjian, itu yang harus kami ikuti,” ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, ekspor Bali selama periode Januari-Juli 2025 mencapai 322,7 juta dolar AS atau turun 13,59 persen dibandingkan periode sama 2024 mencapai 373,5 juta dolar AS.
Produk diekspor itu paling banyak perikanan mencapai hampir 28 persen dengan nilai mencapai 90 juta dolar AS, disusul perhiasan sebanyak 10,62 persen dan pakaian dan aksesoris bukan rajutan sebesar 10,31 persen.
Ada juga produk kertas, perabotan, kayu, pakaian dan aksesori, buah-buahan, minyak atsiri (kosmetik), hingga barang anyaman,
Ada pun negara teratas tujuan ekspor masih didominasi Amerika Serikat dengan kontribusi sebesar 32,28 persen, kemudian China sebanyak 8,17 persen, dan posisi ketiga Australia 7,67 persen.
Sedangkan negara kawasan Eropa yang masuk 10 besar yakni Jerman dengan porsi 4,16 persen, Prancis 3,88 persen, Belanda 2,78 persen dan Spanyol sebanyak 2,33 persen. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |