Ekonomi Menyapa Nusantara

Produksi Padi Kalsel Diproyeksikan Tembus 1,2 Juta Ton di Akhir 2025

Selasa, 30 September 2025 - 15:12 | 5.72k
Ilsutrasi - Panen Padi (FOTO: TIMES Indonesia)
Ilsutrasi - Panen Padi (FOTO: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARMASIN – Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (DPKP Kalsel), produksi padi di daerah tersebut telah mencapai 641 ribu ton hingga Agustus 2025. Pemerintah provinsi memproyeksikan angka ini akan meningkat menjadi 1,2 juta ton pada akhir tahun.

Kepala DPKP Kalsel Syamsir Rahman, saat dikonfirmasi di Banjarmasin pada hari Selasa (30/9/2025), menyatakan bahwa capaian ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan di wilayah Kalimantan.

Advertisement

“Tahun 2024 produksi padi kita tembus 1,029 juta ton. Hingga Agustus 2025 capaian sementara sudah 641 ribu ton. Kami optimistis angka ini akan menembus 1,2 juta ton tahun ini,” ujar Syamsir.

Menurutnya, Kalsel merupakan provinsi yang paling aktif dalam meningkatkan produksi padi dan program cetak sawah di kawasan Kalimantan. Provinsi ini secara konsisten memasok beras ke wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Pemerintah pusat telah mengalokasikan program cetak sawah seluas 30.000 hektare untuk Kalsel. Saat ini, lebih dari 14.000 hektare telah memasuki tahap konstruksi, sedangkan sisanya sedang dalam proses kontrak.

Dalam pelaksanaan proyek cetak sawah, Pemprov Kalsel menerapkan kebijakan tanpa uang muka guna mencegah praktik manipulasi dan menjaga kualitas pekerjaan.

“Di Kalsel tidak ada uang muka. Kalau tidak ada alat, tidak ada pekerjaan. Ini langkah kami menjaga kualitas sekaligus menutup ruang bagi mafia proyek,” tegasnya.

Syamsir juga mendampingi kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI ke Balai Perakitan dan Pengujian Pertanian (BRMP) Lahan Rawa di Banjarbaru. Ia berharap Komisi IV DPR RI dapat mendukung inovasi padi apung melalui alokasi anggaran, sebagai solusi untuk tetap memproduksi padi saat musim banjir.

Rombongan Komisi IV DPR RI yang dipimpin Mayjen TNI (Purn) Sturman Panjaitan menyoroti peran strategis Kalsel sebagai pusat inovasi pertanian rawa dan penyedia benih unggul nasional. Salah satu inovasi yang mendapat perhatian adalah pengembangan padi apung, yang mampu menghasilkan hingga 10 ton per hektare.

Ketua rombongan Komisi IV DPR RI Sturman Panjaitan mengapresiasi kemajuan sektor pertanian di Kalsel, khususnya pemanfaatan lahan rawa yang dinilai sangat berpotensi mendukung kedaulatan pangan nasional.

“Kami datang untuk melihat langsung bagaimana inovasi pertanian rawa dikembangkan. Ini penting karena di sinilah pusat penelitian dan benih unggul yang akan disebar ke seluruh Indonesia,” kata Sturman.

Ia berkomitmen untuk memperjuangkan dukungan anggaran bagi sektor pertanian di Kalsel, meskipun provinsi tersebut tidak memiliki perwakilan di Komisi IV DPR RI.

“Walaupun Kalsel belum punya wakil di Komisi IV, tapi kami semua adalah wakil rakyat Indonesia. Kami akan memperjuangkan potensi dan kebutuhan Kalsel di pusat,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES