Ekonomi

Saham DADA Dibidik Rp230 Ribu, Sinyal Kuat untuk Hold?

Jumat, 03 Oktober 2025 - 11:54 | 19.61k
Ilustrasi-Papan perdagangan saham DADA. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi-Papan perdagangan saham DADA. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) tengah menjadi sorotan investor, dengan potensi menanjak hingga Rp230.000 per lembar dan kapitalisasi pasar USD 100 miliar. Kabar terbaru, Vanguard Group, raksasa manajemen aset global, dikabarkan mulai melirik saham ini, menambah daya tarik DADA sebagai primadona investasi jangka panjang.

Menurut Rendy Yefta, analis pasar modal, desas-desus di kalangan investor menyebutkan bahwa Vanguard Group—pengelola dana raksasa dengan portofolio setara 50 kali APBN Indonesia—tertarik pada DADA. Vanguard dikenal dengan strategi investasi disiplin yang selalu mencatat pertumbuhan dua digit, fokus pada aset likuid dan berprospek cerah.

Advertisement

Kunci ketertarikan ini adalah langkah strategis pengendali saham DADA yang menurunkan porsi kepemilikan mereka, membuka ruang lebih besar untuk free float. Ini berarti saham DADA kini lebih banyak tersedia untuk publik dan institusi, menciptakan pasar yang ramai dan likuid—situasi ideal bagi Vanguard.

“Ini adalah peluang emas untuk investor jangka panjang yang mencari saham bagger dengan potensi kenaikan berlipat,” ujar Rendy di Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Bagi pemegang saham DADA, Rendy menyarankan untuk tetap hold dan tidak terpengaruh fluktuasi harian. Bagi yang belum memiliki, ini adalah waktu tepat untuk mulai mengoleksi sebelum saham ini menjadi rebutan investor global. “Target Rp230.000 per lembar bukan mimpi, tapi butuh kesabaran dan keyakinan kuat,” tambahnya.

Mengapa DADA Begitu Menarik?

Rendy mengungkapkan, sejak Agustus hingga Oktober 2025, saham DADA melonjak dari Rp50 ke Rp150 per lembar, menunjukkan tren kenaikan yang kuat. Selain didukung dua raksasa Jepang yang terdaftar di bursa Tokyo, kini nama Vanguard Group muncul sebagai potensi katalis besar. Jika masuk, valuasi USD 100 miliar bukan lagi sekadar angan.

DADA bukan sembarang saham. Ini adalah kunci masuk ke segitiga emas Jakarta—kawasan komersial premium Sudirman-Thamrin yang nilainya masih undervalued dibandingkan kota-kota seperti Tokyo atau Osaka. Ditambah lagi, dividen yang akan dibagikan pada 10 Oktober 2025 menambah daya tarik, dengan saham DADA kini lepas dari pemantauan khusus (full call auction).

Ia mengatakan, strategi Vanguard di emiten global seperti Microsoft, Apple, atau NVIDIA menunjukkan pola yang konsisten,yakni free float besar dengan dominasi kepemilikan publik dan dana investasi, porsi pengendali atau pendiri saham yang minim, dan transaksi harian super likuid, memungkinkan pergerakan saham tanpa guncangan harga ekstrem.

DADA memenuhi kriteria ini, menjadikannya target ideal bagi Vanguard untuk menjaga perputaran aset mereka yang selalu “ramai”.

Tiga Alasan DADA Jadi Incaran

Akses ke Properti Premium: DADA membuka pintu ke aset properti elit di Jakarta CBD, yang harganya masih jauh di bawah kota-kota besar Asia lainnya.

Dukungan Kebijakan Pemerintah: Insentif pajak dan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP), ditambah investasi besar di sektor riil, menciptakan momentum emas untuk properti Indonesia.

Potensi Valuasi Fantastis: Dengan 7,4 miliar lembar saham, target kapitalisasi USD 100 miliar berarti valuasi sekitar USD 13,5 per lembar. Ini menempatkan DADA sebagai salah satu perusahaan properti paling bernilai di Asia.

Menuju Rp230.000 per lembar bukan tanpa rintangan. Suspensi saham, koreksi harga, hingga aksi korporasi seperti right issue atau akuisisi lahan akan menjadi bagian dari perjalanan. “Ini bukan saham untuk trader harian. Turbulensi pasti ada, tapi hasil akhirnya bisa sangat menggiurkan bagi yang sabar,” tegas Rendy. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES