Ekonomi

GMF AeroAsia Kantongi Suntikan Aset Rp5,66 Triliun dari Angkasa Pura

Jumat, 24 Oktober 2025 - 20:20 | 598
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF), anak usaha Garuda Indonesia di bidang perawatan pesawat udara, dalam ajang MRO Asia-Pacific 2025 Singapura, 16-18 September 2025. (Foto: GMF)
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF), anak usaha Garuda Indonesia di bidang perawatan pesawat udara, dalam ajang MRO Asia-Pacific 2025 Singapura, 16-18 September 2025. (Foto: GMF)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia menyetujui rencana Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 124,27 miliar lembar saham Seri B dengan nilai nominal Rp25 per saham.

Melalui rights issue, GMFI akan menerima penyetoran modal non tunai (inbreng) dari PT Angkasa Pura Indonesia (API) berupa lahan seluas 972.123 meter persegi atau senilai Rp5,66 triliun.

Advertisement

Lahan itu berada di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, yang mencakup area operasional utama Hanggar 1 hingga Hanggar 4, sebagaimana hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) GMFI di Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Direktur Utama GMFI Andi Fahrurrozi mengatakan aksi rights issue ini akan memperkuat struktur permodalan dan fundamental keuang/10/2025)an perseroan, yaitu posisi ekuitas diproyeksikan berbalik positif dari sebelumnya minus 248,99 juta dolar AS menjadi positif 102,87 juta dolar AS.

Ia menjelaskan penyertaan modal dari API merupakan bagian dari program restrukturisasi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang sebelumnya telah disetujui oleh pemerintah, dan menegaskan integrasi strategis antara GMFI dan ekosistem aviasi nasional di bawah naungan API.

Ia melanjutkan aksi korporasi ini bukan sekadar langkah finansial, namun juga pondasi strategis agar perseroan dapat bergerak lebih lincah dan berkelanjutan.

“Dengan memiliki aset strategis dan struktur permodalan yang lebih kuat, GMFI siap memperluas kapasitas bisnis, memperkuat kemandirian operasional, serta memperkokoh posisinya sebagai MRO terintegrasi yang andal di tingkat global,” ujar Andi.

Di sisi lain, aksi rights issue ini akan memberikan dampak terhadap pergeseran kepemilikan saham di GMFI.

Sebelum rights issue, Angkasa Pura Indonesia (API) tidak memiliki saham di GMFI, namun, setelah rights issue porsi kepemilikan saham API akan menjadi sebesar 70 persen di GMFI.

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebelumnya memiliki porsi kepemilikan saham di GMFI sebesar 66,96 persen untuk saham Seri A, dan setelah rights issue, kepemilikan GIAA terhadap saham Seri A di GMFI menjadi tersisa 15,54 persen.

GIAA juga memiliki saham Seri B sebesar 24,2 persen di GMFI, dan setelah rights issue, kepemilikan GIAA terhadap saham Seri B di GMFI menjadi tersisa 5,61 persen.

Namun demikian, Andi memastikan bahwa perubahan porsi kepemilikan saham tersebut, tidak merubah pengendali, yang mana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tetap menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP) di GMFI.

Lebih lanjut, Andi mengatakan dana hasil rights issue akan dimanfaatkan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional, memastikan standar keselamatan dan kualitas layanan tetap terjaga, serta memperkuat kepercayaan pelanggan.

“Sinergi dengan API membuka peluang kolaborasi lintas sektor dalam ekosistem aviasi nasional, sekaligus memperkuat posisi GMFI sebagai perusahaan MRO kebanggaan Indonesia yang siap bersaing di pasar global,” ujar Andi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES