Rukun Raharja Siapkan Capex hingga 60 Juta Dolar AS untuk Proyek Pipa BBM di Kalimantan Timur
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perusahaan sektor energi milik Happy Hapsoro, yakni PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), menyiapkan anggaran capital expenditure (capex) atau belanja modal senilai 50–60 juta dolar AS untuk tahun 2026. Dana tersebut akan difokuskan pada pembangunan proyek pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Kalimantan Timur.
“Untuk capex tahun 2026, untuk existing project saat ini, kami akan keluarkan sekitar 50–60 juta dolar AS, terkait dengan pembangunan pipa BBM kami,” ujar VP Finance and Investor Relation Rukun Raharja, Aldila Ayudya Putri, dalam Paparan Publik Insidentil di Jakarta, yang dikutip dari ANTARA, Senin (27/10/2025).
Advertisement
Strategi Pendanaan: Antara Pinjaman Bank dan Obligasi
Terkait sumber pendanaan belanja modal tersebut, Aldila menjelaskan bahwa perseroan tengah mengeksplorasi beberapa opsi, mulai dari pinjaman perbankan hingga penerbitan obligasi korporasi.
“Kalau kita pilih opsi yang paling konvensional, tentu pinjaman bank menjadi prioritas. Namun, jika kondisi ekonomi mendukung, penerbitan obligasi bisa menjadi pilihan yang lebih menguntungkan bagi kami,” ungkapnya.
Dari perspektif keuangan korporasi, pendekatan ini menunjukkan kehati-hatian RAJA dalam menjaga struktur liabilitas agar tetap seimbang di tengah fluktuasi suku bunga global.
Identifikasi Proyek dan Penentuan Prioritas
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Business Development Director Rukun Raharja, Wilson Kurniawan, menyebut bahwa perusahaan masih dalam tahap identifikasi proyek yang berpotensi mendapatkan pendanaan pada awal, pertengahan, dan akhir 2026.
“Masih kami hitung secara rinci proyek mana yang layak didanai lebih dulu, agar eksekusi proyek bisa efisien dan sesuai jadwal,” jelas Wilson.
Diketahui, RAJA—perusahaan yang dimiliki oleh suami Ketua DPR RI Puan Maharani ini— tengah melakukan perhitungan matang terhadap alokasi belanja modal 2026 untuk memastikan efisiensi investasi di tengah tren energi nasional yang menuju transisi hijau.
Dukungan Perbankan dan Skema Non-Konvensional
Dari sembilan proyek yang direncanakan, dua proyek telah ditetapkan akan menggunakan pendanaan dari pinjaman perbankan, sementara sisanya masih dikaji untuk menentukan sumber pembiayaan yang paling optimal.
Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, menegaskan bahwa perusahaan tetap terbuka pada berbagai opsi pendanaan di luar jalur konvensional.
“Sampai hari ini, strategi kami masih mengandalkan dukungan pihak perbankan. Namun, kami tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan skema pembiayaan non-konvensional, seperti penerbitan obligasi, right issue, atau bentuk lainnya,” ujarnya.
Analisis: RAJA dan Peta Investasi Energi Nasional
Jika terealisasi, capex sebesar 60 juta dolar AS ini akan memperkuat posisi Rukun Raharja dalam rantai infrastruktur energi nasional, khususnya pada sektor hilir migas. Pembangunan jaringan pipa BBM di Kalimantan Timur juga berpotensi mendukung efisiensi distribusi bahan bakar dan menekan biaya logistik energi di kawasan industri strategis.
Dari sisi pasar modal, langkah RAJA menjaga keseimbangan antara ekspansi fisik dan kontrol finansial dapat menjadi sinyal positif bagi investor. Dengan rencana pendanaan yang fleksibel, perseroan menunjukkan adaptivitas terhadap dinamika ekonomi makro, termasuk perubahan kebijakan moneter dan tren energi berkelanjutan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Imadudin Muhammad |
| Publisher | : Rizal Dani |