Ekonomi

Pabrik Pengolahan Sampah Rp3,2 Triliun Siap Dibangun di KEK Batang Akhir 2025

Sabtu, 08 November 2025 - 19:30 | 1.63k
Penandatangan kesepakatan kerja sama antara PT Green Java Solution (Malaysia) dan PT Maju Selaras Sejahtera (Indonesia) dalam pembangunan pabrik pengolahan sampah di KEK Batang. (foto: Pemprov Jateng)
Penandatangan kesepakatan kerja sama antara PT Green Java Solution (Malaysia) dan PT Maju Selaras Sejahtera (Indonesia) dalam pembangunan pabrik pengolahan sampah di KEK Batang. (foto: Pemprov Jateng)

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Rencana pembangunan pabrik pengolahan sampah berteknologi tinggi bakal hadir di Jawa Tengah. Fasilitas yang akan menangani limbah elektronik dan plastik itu diproyeksikan berdiri di Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang (KEK Batang) dengan nilai investasi sekitar 200 juta USD atau sekitar Rp3,2 triliun dan mulai digarap pada akhir 2025.

Kabar tersebut mencuat setelah PT Green Java Solution (Malaysia) dan PT Maju Selaras Sejahtera (Indonesia) meneken kesepakatan kerja sama di Semarang, Jumat malam (7/11/2025). Penandatanganan disaksikan Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, yang menyebut rencana investasi ini selaras dengan kebutuhan daerah menghadapi persoalan limbah, terutama elektronik.

Advertisement

“Pemprov menyambut baik rencana ini dan sudah kami fasilitasi proses perizinannya,” ujar Sumarno. Ia berharap investasi tersebut memantik masuknya investor lain ke Jawa Tengah, apalagi kini tersedia penerbangan langsung Kuala Lumpur–Semarang.

Groundbreaking Akhir 2025

Director PT Green Java Solution, Nicholas, menyampaikan pembangunan pabrik dijadwalkan mulai Desember 2025 di lahan seluas 80 hektare. Target operasional ditetapkan pada Juni 2026.

pembangunan-pabrik-pengolahan-sampah-KEK-Batang-2.jpgPenandatangan kesepakatan kerja sama antara PT Green Java Solution (Malaysia) dan PT Maju Selaras Sejahtera (Indonesia) dalam pembangunan pabrik pengolahan sampah di KEK Batang. (foto: Pemprov Jateng)

Pada tahap awal, fasilitas ini diperkirakan menyerap sekitar 2.300 tenaga kerja, dan meningkat hingga 3.500 pekerja ketika kapasitas produksi penuh tercapai. Perusahaan juga menjalin komunikasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi terkait penguatan kapasitas pengolahan. Ambisinya, pabrik kelak mampu mengolah hingga 100 juta ton limbah per tahun.

Dukungan Investasi Regional

Komisaris Utama PT Maju Selaras Sejahtera, Kukrit Suryo Wicaksono, mengatakan kehadiran investor Malaysia ini mengikuti dorongan pemerintah provinsi untuk memaksimalkan konektivitas internasional. Setelah rute Kuala Lumpur–Semarang dibuka, juga tengah dipersiapkan penerbangan langsung Semarang–Singapura.

Kukrit menambahkan, pihaknya telah mengajak sejumlah grup investasi dari Singapura, China, dan Malaysia. Tidak hanya berkunjung, para investor tersebut langsung menunjukkan ketertarikan melalui rencana keterlibatan dalam proyek pengolahan limbah ini.

“Kami berharap investasi ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan menambah lapangan kerja. Targetnya, Jateng bisa menjadi salah satu pusat investasi terbesar di Indonesia,” ujarnya.

Proyek Skala Besar di Kawasan INDOGreen

Kolaborasi kedua perusahaan akan difokuskan pada investasi jangka panjang dalam perencanaan, pembiayaan, konstruksi, hingga pengoperasian PT Green Java Solution di Indonesia. Proyek tersebut akan berlokasi di Kawasan Industri INDOGreen seluas 150 hektare.

pembangunan-pabrik-pengolahan-sampah-KEK-Batang-3.jpgFoto bersama perwakilan PT Green Java Solution (Malaysia), PT Maju Selaras Sejahtera (Indonesia) dan Pemprov Jawa Tengah usai penandatangan kesepakatan kerja sama pembangunan pabrik pengolahan sampah di KEK Batang. (foto: Pemprov Jateng)

Fasilitas ini dirancang untuk mencapai konsep zero waste to landfill, menghadirkan solusi pengolahan limbah dalam lima sektor utama, yaitu teknologi pemrosesan plastik tanpa residu dan konversi plastik, pemusnahan sampah umum dan medis berbasis teknologi hijau, sistem pemulihan limbah elektronik (e-waste) bernilai tinggi, pengolahan serta daur ulang air limbah industri, dan embangunan energi terbarukan dan sistem penyimpanan energi berbasis superkapasitor hijau.

Melalui proyek ini, kawasan tersebut ditargetkan menjadi pusat teknologi lingkungan dan ekonomi hijau di tingkat regional, sekaligus mendukung agenda nasional terkait pengelolaan sampah, dekarbonisasi, dan ekonomi sirkular. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES