Gaya Hidup

Tips Menjadi Sahabat untuk Anak, Bangun Kedekatan Lewat Komunikasi dan Dukungan Emosional

Kamis, 24 Juli 2025 - 06:11 | 11.69k
Ilustrasi - Pendidikan karakter anak dimulai dari rumah. Orangtua perlu hadir bukan hanya sebagai pemberi aturan, tetapi juga sebagai sahabat yang membangun kepercayaan dan mendorong komunikasi dua arah. (Foto: Generate by AI)
Ilustrasi - Pendidikan karakter anak dimulai dari rumah. Orangtua perlu hadir bukan hanya sebagai pemberi aturan, tetapi juga sebagai sahabat yang membangun kepercayaan dan mendorong komunikasi dua arah. (Foto: Generate by AI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Memasuki masa remaja, banyak anak merasa tidak dipahami oleh orangtuanya. Kondisi ini sering membuat hubungan menjadi renggang, sementara pertemanan dengan teman sebaya justru semakin erat.

Agar tetap dekat dengan anak dan menjadi bagian dari dunia mereka, orangtua perlu melakukan pendekatan berbeda. Bukan sekadar menjadi orangtua yang memberi aturan, tetapi juga menjadi sahabat yang bisa dipercaya.

Advertisement

Dilansir dari Hellosehat, berikut ini cara menjadi sahabat anak remaja yang bisa Anda terapkan di rumah:

1. Hargai Privasi Anak Remaja

Remaja mulai mencari identitas dan cenderung ingin memiliki ruang pribadi. Orangtua perlu menghormati hal ini agar anak merasa dipercaya dan tidak dikontrol secara berlebihan.

Meski Anda penasaran, hindari menginterogasi anak. Cukup tunjukkan bahwa Anda percaya dan siap mendengarkan jika mereka butuh tempat bercerita.

2. Ajak Anak Ngobrol Tentang Kegiatan Anda

Komunikasi tidak harus selalu berpusat pada anak. Ceritakan juga tentang keseharian Anda, pengalaman di tempat kerja, atau tantangan yang dihadapi.

Hal ini membuat anak merasa setara, bahwa mereka bukan hanya “anak kecil” yang harus selalu ditanya, tapi sahabat yang juga penting bagi Anda.

3. Terapkan Diskusi Dua Arah Saat Membuat Aturan

Aturan tetap dibutuhkan, tapi perlu dibuat bersama. Diskusikan jam malam, waktu belajar, atau penggunaan gadget secara terbuka. Biarkan anak memberi pendapat dan pertimbangan.

Dengan begitu, mereka merasa dihargai dan lebih bertanggung jawab terhadap kesepakatan yang dibuat bersama.
 

 

4. Jadilah Pendengar Saat Anak Menghadapi Masalah

Menjadi-pendengar-yang-baik.jpgIlustrasi - Ibu Menjadi Pendengar yang Baik untuk Anaknya, Sikap ini membangun kepercayaan, mempererat ikatan emosional, dan mendorong anak untuk terbuka dalam menyampaikan perasaannya.(Foto: generate by ai)

Perubahan emosi di masa remaja membuat anak kadang tertutup. Saat Anda merasakan ada sesuatu yang tidak biasa, cobalah membuka ruang diskusi tanpa menghakimi.

Tunjukkan bahwa mereka bisa menceritakan apa pun tanpa takut dimarahi. Sikap ini akan membangun rasa aman dalam hubungan Anda berdua.

5. Ceritakan Momen Lucu atau Berkesan Saat Anak Masih Kecil

Remaja cenderung mencari makna dan aktualisasi diri. Mengenang kisah masa kecil—seperti tingkah lucunya atau momen seru yang pernah terjadi—dapat memperkuat identitas mereka dan membangun kedekatan emosional.

Anak akan merasa bahwa Anda selalu hadir dan mengenal mereka secara mendalam sejak dulu.

6. Dukung Ambisi dan Minat Anak

Setiap anak memiliki minat dan cita-cita unik. Walaupun tidak sesuai harapan Anda, selama positif, berikan dukungan penuh.

Tunjukkan bahwa Anda percaya pada kemampuan mereka dan siap membantu mewujudkan mimpi tersebut.

7. Apresiasi Setiap Usaha dan Prestasi Anak

Pujian yang tulus sangat berarti bagi anak. Meskipun hasilnya belum maksimal, apresiasi dari orangtua dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi.

Pastikan pujian Anda bukan basa-basi, karena anak cukup peka untuk membedakan ketulusan dan kepura-puraan.
 

 

8. Kerjakan Proyek Sederhana dan Seru Bersama Anak

Ibu-dan-anak-a.jpg

Ilustrasi - Mengerjakan proyek sederhana bersama, seperti merajut atau berkebun, jadi cara hangat membangun kedekatan dan ruang obrolan ringan antara ibu dan anak. (Foto: Generate by AI)

Menghabiskan waktu dengan mengerjakan proyek sederhana seperti merajut, berkebun, atau memancing bisa jadi cara efektif untuk membangun kedekatan.

Kegiatan ini membuka ruang obrolan ringan dan tawa bersama tanpa tekanan.

9. Bersahabat dengan Teman Anak

Remaja sangat terikat pada kelompok pertemanannya. Maka, cobalah mengenal dunia mereka dengan mengundang teman-teman anak ke rumah, atau mengizinkan mereka menginap sesekali.

Dengan begitu, Anda bisa lebih memahami sisi anak yang mungkin tidak terlihat saat di rumah.

10. Tetap Lakukan Kontak Fisik yang Hangat

Meski anak remaja mulai risih dipeluk atau dicium, sentuhan fisik tetap penting. Tepukan di pundak, usapan di kepala, atau sekadar acakan rambut bisa membuat mereka merasa disayangi.

Menurut studi, sentuhan fisik dapat menurunkan stres dan memperkuat hubungan emosional dalam keluarga.

Menjadi sahabat anak remaja memang menantang. Namun, dengan pendekatan yang empatik, jujur, dan tanpa menggurui, Anda bisa tetap menjadi figur penting yang mereka percaya dan cintai.

Luangkan waktu, buka ruang komunikasi, dan jadilah pendamping terbaik dalam perjalanan hidup mereka menuju kedewasaan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Hello Sehat

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES