Jaga Ketat Keamanan Makanan, SPPG Polres Tulungagung Terapkan Food Safety Tiap Hari

TIMESINDONESIA, TULUNGAGUNG – Setiap hari, sebelum sepiring nasi sampai di tangan anak-anak sekolah, ibu hamil, maupun ibu menyusui, ada proses panjang yang jarang diketahui. Di balik dapur SPPG Polres Tulungagung, makanan lebih dulu melewati serangkaian pemeriksaan ketat.
Semua pemeriksaan itu demi satu hal, memastikan tidak ada zat berbahaya yang masuk ke tubuh masyarakat.
Advertisement
Kegiatan itu bernama food safety. Sebuah prosedur pemeriksaan makanan yang dilakukan personel Seksi Kedokteran Kesehatan (Sidokkes) Polres Tulungagung. Mereka memeriksa setiap bahan dan sajian secara laboratoris, mulai dari kandungan formalin, arsenik, sianida, hingga nitrit. Tidak berhenti di situ, aspek organoleptik seperti rasa dan bau juga turut dicek.
Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi menegaskan, pemeriksaan ini bukan sekadar rutinitas. Ini adalah bagian dari komitmen melindungi kesehatan publik.
“Kami ingin memastikan makanan yang dibagikan benar-benar aman. Jangan sampai ada kontaminasi yang bisa memicu keracunan,” tegasnya.
Pemeriksaan ini berlangsung setiap hari. Menu yang akan disajikan dicek satu per satu. Jika ada indikasi mencurigakan, langsung ditangani. Hasil uji laboratorium sederhana bisa keluar dalam hitungan menit, sehingga cepat diambil langkah antisipasi.
Aman untuk Semua
Program ini ditujukan khusus bagi kelompok rentan: anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Tiga kelompok ini dipilih karena daya tahan tubuh mereka relatif lebih lemah dibanding orang dewasa pada umumnya.
“Kalau ada zat berbahaya, sekecil apa pun, dampaknya bisa besar bagi mereka. Karena itu, pemeriksaan ketat ini sangat penting,” kata salah satu petugas Sidokkes.
Dengan adanya food safety, masyarakat tidak perlu khawatir. Makanan yang keluar dari dapur SPPG dipastikan sehat, higienis, dan layak konsumsi.
Metode pemeriksaan dilakukan bertahap. Mulai dari uji cepat kandungan bahan kimia, pengamatan fisik, hingga uji organoleptik. Setiap indikator dicatat, dianalisis, dan diserahkan ke tim dapur sebagai laporan.
“Misalnya ada bau menyengat yang tidak normal, langsung kita telusuri. Apakah dari bahan mentah atau dari proses masak. Kalau ada indikasi, segera diganti,” jelas seorang analis laboratorium.
Hasilnya cukup nyata. Sejak prosedur ini diterapkan, tidak pernah ada laporan keracunan makanan dari distribusi SPPG.
Edukasi ke Masyarakat
Selain melakukan pemeriksaan internal, tim Sidokkes juga memberi edukasi kepada masyarakat soal keamanan pangan. Pesan sederhana: jangan mudah tergiur makanan murah tanpa memperhatikan kandungan bahan di dalamnya.
“Formalin, misalnya. Bagi tubuh, jelas berbahaya. Tapi sering digunakan untuk mengawetkan makanan. Masyarakat harus lebih waspada,” ujar petugas Sidokkes.
Keyakinan inilah yang ingin ditanamkan. Bahwa makanan dari SPPG Polres Tulungagung bukan sekadar mengenyangkan, tapi juga menyehatkan. “Insya Allah, makanan yang kami sajikan selalu aman. Itu komitmen kami,” tegas petugas. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rifky Rezfany |