
TIMESINDONESIA, JAKARTA – “Kekuatan kecil yang mampu mengubah dunia.”
Setiap orang mendambakan hidup yang penuh harapan. Namun sering kali kita merasa iman kita terlalu kecil, rapuh, bahkan goyah ketika berhadapan dengan penderitaan dan ketidakadilan. Bacaan Minggu ini mengingatkan: justru dalam kesetiaan pada hal-hal kecil, iman yang sederhana dapat bertumbuh dan mengubah dunia.
Advertisement
Iman yang Bertahan di Tengah Ketidakadilan
Nabi Habakkuk (Hab 1:2-3; 2:2-4) berseru: “Berapa lama lagi, ya Tuhan?” Ia gelisah melihat kejahatan yang seolah dibiarkan. Namun Tuhan menegaskan bahwa orang benar akan hidup oleh percayanya.
Pesan ini begitu relevan. Dalam dunia yang sering diwarnai korupsi, kekerasan, dan ketidakadilan sosial, iman bukan berarti menutup mata, melainkan tetap teguh berjalan dalam kebenaran meski tampak kalah oleh kuasa dunia.
Dalam surat kepada Timotius (2Tim 1:6-8, 13-14), Paulus menegaskan bahwa Roh yang kita terima bukanlah roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kuasa, kasih, dan penguasaan diri.
Iman tidak hanya soal percaya, tetapi juga soal keberanian untuk berdiri tegak, menjaga integritas, dan mewartakan kasih di tengah tekanan hidup.
Iman Biji Sesawi
Yesus dalam Injil (Luk 17:5-10) menegaskan: “Seandainya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: tercabutlah engkau dan tertanamlah di laut, dan ia akan taat kepadamu.”
Pesan ini mengandung dua hal penting:
1. Iman sekecil apapun tetap berdaya besar bila dihidupi.
2. Kesetiaan adalah kuncinya. Murid Yesus dipanggil menjadi hamba yang setia, bukan untuk mencari pujian, melainkan untuk menghidupi panggilan kasih dalam keseharian.
Buah Renungan untuk Kita
• Iman bukan soal seberapa besar, melainkan seberapa setia kita menjaganya.
• Hal kecil seperti jujur, sabar, dan menolong sesama bisa menjadi benih perubahan besar.
• Kesetiaan dalam keseharian — di rumah, di tempat kerja, dalam relasi sosial — adalah wujud nyata iman yang hidup.
Iman yang sejati tidak selalu tampak spektakuler. Ia sering hadir dalam doa sederhana, dalam kesetiaan mengasihi, dalam keberanian menolak ketidakadilan.
Mari kita belajar menumbuhkan iman, sekecil biji sesawi, dengan kesetiaan. Karena dari hal yang sederhana, Allah bekerja melakukan hal-hal besar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Bambang H Irwanto |
Publisher | : Rifky Rezfany |