Gaya Hidup

Srikandi Damkar Pemalang: Kisah Jenni, dari Matematika ke Penjinak Api

Rabu, 22 Oktober 2025 - 04:29 | 2.04k
Jenni Liliana saat pemadaman kebakaran rumah di Desa/kecamatan Belik Pemalang (Foto:  Ragil)
Jenni Liliana saat pemadaman kebakaran rumah di Desa/kecamatan Belik Pemalang (Foto: Ragil)

TIMESINDONESIA, PEMALANG – Di dunia profesi pemadam kebakaran yang kerap didominasi laki-laki, Kota Pemalang di Jawa Tengah memiliki tiga srikandi tangguh. Salah satunya adalah Jenni Liliana (19), yang bersama Triana Sari (22) dan Arita Andamari (20), membentuk trio petugas damkar perempuan di Pos Kecamatan Belik, wilayah selatan kota tersebut.

Penampilan Jenni di rumahnya tak berbeda dengan gadis seusianya: sibuk membantu orang tua memasak dan membersihkan rumah. Namun, transformasinya terlihat saat ia mengenakan seragam lapangan berwarna biru, siap menjalankan moto kerja: pantang pulang sebelum api padam.

Advertisement

“Saya bergabung di Damkar Kota Pemalang belum ada satu tahun, lewat Jalur CPNS,” cerita Jenni pada Selasa (21/10/2025), mengawali perjalanannya sebagai bagian dari pasukan penunduk api.

Jenni-Liliana-ds.jpgPerjalanan kariernya terbilang unik. Perempuan berparas cantik yang sempat menempuh pendidikan tinggi ini memilih mengabdi sebagai pemadam kebakaran. “Sempat kuliah di Pendidikan Matematika UM Purwokerto, tapi keluar ketika semester 4, karena diterima damkar melalui CPNS formasi tahun 2024 lalu,” ujarnya.

 

Berbagai tantangan sempat menghadang di awal kariernya, namun bimbingan atasan dan senior membuatnya kini mampu berdiri di garda terdepan saat menghadapi kobaran api.

“Bangga menjadi bagian dari pelayan masyarakat, yang berinteraksi langsung dalam membantu dan menyelamatkan nyawa,” tutur Jenni. Ia mengutip sebuah pepatah, “Khoirunnas anfauhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”

Di balik kebanggaan, ada juga duka yang ia rasakan. “Dukanya saya kemas dalam tantangan kerja, yaitu bekerja dengan risiko tinggi, bahaya selalu mengintai saat penanganan. Tapi, semua itu terbayar ketika penanganan berjalan lancar dan berhasil,” tambahnya.

Setahun menjalani profesi ini, perempuan asal Kemangkon, Purbalingga ini mengaku sangat mencintai pekerjaannya. Ia pun tidak menyesal memilih jalan hidup sebagai penjinak api.

Jenni-Liliana-b.jpg

“Pilih damkar, soalnya kita selalu ketemu orang yang berbeda. Ada rasa tersendiri kalau bisa bantu orang,” tutupnya dengan senyum. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES