Hukum dan Kriminal

Duel di Atas Jembatan Parigi Cianjur, Belasan Pelajar SMP Jadi Tersangka

Senin, 28 Juli 2025 - 12:42 | 7.09k
Ilustrasi duel satu lawan satu di atas jembatan Parigi Cianjur.
Ilustrasi duel satu lawan satu di atas jembatan Parigi Cianjur.

TIMESINDONESIA, CIANJUR – Polisi menetapkan 16 pelajar setingkat SMP sebagai tersangka dalam kasus duel maut yang menyebabkan satu korban jiwa di atas Jembatan Parigi, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Duel antarpelajar ini menjadi sorotan setelah rekamannya tersebar luas di media sosial dan menimbulkan kegemparan di kalangan masyarakat.

Advertisement

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, menyampaikan bahwa penetapan tersangka dilakukan setelah dilakukan gelar perkara secara menyeluruh. 

Dalam hal ini dia menjelaskan bahwa para pelaku berasal dari dua sekolah berbeda dan memiliki peran masing-masing dalam aksi kekerasan tersebut. 

“Ada yang menyusun rencana, merekam, bahkan hanya menonton, tapi semuanya terlibat,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Senin (29/7/2025).

Video berdurasi 1 menit 18 detik yang beredar luas memperlihatkan dua orang pelajar terlibat duel satu lawan satu di hadapan sejumlah pelajar lain yang menonton dan merekam kejadian tersebut menggunakan ponsel. 

Situasi memanas saat salah satu pelajar tiba-tiba terjatuh dari jembatan ke sungai di bawahnya. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia pada Selasa, 22 Juli 2025, akibat luka serius yang dideritanya.

Menurut pihak kepolisian, seluruh tersangka masih di bawah umur dan kini ditahan di Mapolres Cianjur. Mereka dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara. “Penanganan kasus ini dilakukan dengan pendekatan khusus karena menyangkut anak-anak,” ujar AKP Tono.

Pihaknya menyerukan perlunya pengawasan ketat terhadap aktivitas pelajar di luar sekolah, termasuk patroli malam dan pendekatan karakter sejak dini di lingkungan keluarga dan pendidikan.

Tragedi ini diharapkan menjadi peringatan serius bagi seluruh elemen masyarakat untuk mencegah kekerasan antarpelajar yang dapat berujung pada hilangnya nyawa dan masa depan generasi muda. 

"Tentunya kami mengimbau agar masyarakat, khususnya orangtua dan guru, turut aktif mengawasi dan membina anak-anak agar kejadian serupa tak terulang," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES