Hukum dan Kriminal

Keyboardist Banyuwangi Jadi Korban Pengeroyokan, Alat Musik Puluhan Juta Rupiah Dirusak Massa

Kamis, 14 Agustus 2025 - 13:20 | 13.16k
Wakil Ketua SKEYB Victor Rayllaya, Keyboardist atau musisi Arranger Nanang Arianto dan Humas SKYEB Eko Prasetyo dikediaman Nanang. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Wakil Ketua SKEYB Victor Rayllaya, Keyboardist atau musisi Arranger Nanang Arianto dan Humas SKYEB Eko Prasetyo dikediaman Nanang. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Insiden kekerasan menimpa seorang keyboardist asal Banyuwangi, Jawa Timur, usai tampil di sebuah acara hajatan di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah. Tak hanya mengalami pengeroyokan, korban juga harus merelakan alat musiknya yang bernilai puluhan juta rupiah hancur akibat amukan massa.

Korban bernama Nanang Arianto, musisi sekaligus arranger senior asal Kelurahan Penganjuran. Peristiwa itu terjadi pada Selasa malam (12/8/2025) saat ia tampil bersama sejumlah rekan, termasuk Sunan Kendang alias Sandy Pratama, di kediaman seorang warga bernama Sahidin.

Advertisement

Kronologi: Dari Hiburan Meriah Berubah Jadi Ricuh

Nanang menceritakan, acara awalnya berlangsung lancar dan penuh hiburan. Sekitar pukul 22.00 WIB, ia dan tim berencana mengakhiri pertunjukan. Namun, permintaan penonton untuk menambah lagu membuat mereka tetap bermain hingga pukul 23.30 WIB.

Setelah waktu menunjukkan tengah malam, pertunjukan dihentikan demi menghormati warga sekitar yang sedang beristirahat. Saat para musisi mulai membereskan peralatan, seorang penonton berbaju loreng melontarkan komentar kecewa:

“Jangan menggunakan musik ini, karena mengecewakan,” ujar Nanang menirukan.

Nanang menanggapi dengan santai, mengatakan, “Mas jangan begitu, karena kita sudah menghibur.” Namun, ucapan itu justru memicu kemarahan pria berbaju loreng, yang naik ke panggung dan bersikap menantang. Situasi kian memanas ketika seorang penonton berbaju putih ikut memprovokasi.

Pukulan, Kerusuhan, dan Perusakan Alat Musik

Tiba-tiba, Nanang menerima pukulan di bagian mata hingga penglihatannya buram dan keseimbangannya terganggu. Ia mencoba menyelamatkan diri dengan bersembunyi di kebun warga selama beberapa waktu.

Sementara itu, Sandy Pratama yang berusaha melerai justru ditarik hingga terjatuh dan harus berlari masuk ke kamar mandi rumah warga untuk menghindari serangan. Kericuhan meluas, menyasar buruh angkut peralatan musik, serta menghancurkan sejumlah alat, termasuk keyboard milik Nanang, kendang, dan sound system.

“Jika ditotal, kerugian mencapai sekitar Rp30 juta. Padahal alat-alat musik itu sarana kami untuk mencari nafkah,” kata Nanang dengan nada sedih.

Laporan ke Polisi dan Tuntutan Keadilan

Usai kejadian, Nanang dan rekan-rekannya melapor ke Polresta Banyuwangi. Mereka berharap kasus ini diusut tuntas demi keamanan para musisi lokal.

“Kami mohon keadilan agar kasus ini tidak menimpa musisi Banyuwangi lainnya,” tegas Nanang, yang juga dikenal sebagai arranger Banyuwangi Ethno Carnival.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES