Hukum dan Kriminal

Unud Tegaskan Tak Ada Tekanan Akademik di Kasus Mahasiswa TAS

Senin, 20 Oktober 2025 - 23:29 | 654
Ilustrasi - Garis polisi salah satu kasus hukum. (Foto: Pexels)
Ilustrasi - Garis polisi salah satu kasus hukum. (Foto: Pexels)

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Universitas Udayana (Unud) Bali menyebutkan tidak ada tekanan akademik dialami mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) berinisial TAS yang meninggal dunia karena jatuh dari lantai empat kampus tersebut.

"Hingga saat ini, tidak ditemukan adanya indikasi tekanan akademik ataupun kendala administratif yang berkaitan dengan peristiwa tersebut," kata Ketua Unit Komunikasi Publik Unud, Ni Nyoman Dewi Pascarani menanggapi isu terkait tekanan akademik dan bimbingan skripsi TAS di Denpasar, Bali, Senin (20/10/2025).

Advertisement

Ia menjelaskan pihaknya telah melakukan klarifikasi langsung kepada dosen pembimbing skripsi mendiang TAS. Berdasarkan keterangan yang diterima, proses bimbingan skripsi baru berjalan sekitar 20 hari dan dua kali pertemuan.

"Proses bimbingan berlangsung baik dan komunikatif, dosen pembimbing selalu mengakomodasi topik yang diajukan oleh almarhum," katanya.

Hingga saat ini, tidak ditemukan adanya indikasi tekanan akademik ataupun kendala administratif yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.

Sementara itu, beberapa mahasiswa yang diduga melakukan ucapan tanpa rasa empati setelah meninggalnya TAS, ujar dia, telah dipanggil dan diperiksa.

Bahkan, petinggi Unud telah menugaskan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) untuk melakukan pendalaman atas peristiwa ini.

Untuk mempercepat proses penelusuran, Satgas itu didukung oleh Tim Pencari Fakta yang terdiri atas unsur akademisi, ahli hukum, dan psikolog kampus setempat.

Tim tersebut bertugas mengumpulkan serta menelaah data dan fakta terkait aspek psikososial mendiang.

Nantinya, Satgas PPKPT segera menyusun rekomendasi kepada pimpinan universitas terkait sanksi akhir yang akan dijatuhkan kepada pihak-pihak yang terbukti melakukan tindakan nihil rasa empati.

Pihak kampus kembali menegaskan ucapan tanpa empati terhadap TAS, dalam percakapan pada pesan berbasis aplikasi WhatsApp dan tersebar luas di media sosial, dilakukan setelah TAS meninggal dunia, bukan sebelumnya.

Ia menjelaskan penegasan itu untuk meluruskan adanya isu yang berkembang bahwa TAS meninggal dunia karena mengalami perundungan.

Sebelumnya, TAS ditemukan tergeletak di halaman depan gedung FISIP Unud Kampus Sudirman Denpasar, yang diduga akibat jatuh dari lantai empat gedung tersebut pada Rabu (15/10/2025) pagi.

TAS sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawa mahasiswa tersebut tidak tertolong.

Saat ini, kasus kematian mahasiswa Unud tersebut sedang diusut oleh Kepolisian Resor Kota Denpasar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES