Indonesia Positif

Van Reybrouck: Dunia Belajar Kemerdekaan dari Soekarno dan Konferensi Bandung

Kamis, 23 Oktober 2025 - 20:48 | 1.37k
Van Reybrouck: Dunia Belajar Kemerdekaan dari Soekarno dan Konferensi Bandung. (FOTO: ist)
Van Reybrouck: Dunia Belajar Kemerdekaan dari Soekarno dan Konferensi Bandung. (FOTO: ist)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejarawan Belgia, David Van Reybrouck, menilai Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955 sebagai peristiwa penting yang menjadikan Indonesia pusat inspirasi gerakan kemerdekaan dunia.

Dalam kuliah umum bertajuk “Sukarno and The Making of The News World” di Jakarta, penulis buku Revolusi itu mengatakan gagasan Presiden Soekarno menjadikan konferensi tersebut jauh melampaui agenda diplomatik biasa.

Advertisement

“Soekarno berkata, jika hanya lima negara yang bertemu, itu seperti klub hobi. Kita harus melakukannya dengan lebih besar dan menginspirasi seluruh dunia,” ujar Van Reybrouck di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu (22/10).

Ia menjelaskan, awalnya konferensi itu dirancang dengan skala kecil, hanya melibatkan beberapa negara bekas koloni Inggris dan Indonesia. Namun Soekarno mendorong agar konferensi itu menjadi ajang global bagi negara-negara Asia dan Afrika untuk menyuarakan kemerdekaan dan solidaritas.

“Itu benar-benar ide Soekarno — menjadikan Bandung panggung dunia bagi bangsa-bangsa yang baru merdeka,” katanya.

Menurut Van Reybrouck, Soekarno melihat Indonesia sebagai miniatur Asia dan Afrika. “Dalam pidato pembukaannya, Soekarno mengatakan Indonesia adalah Asia-Afrika dalam versi kecil. Kita memiliki keragaman bahasa, budaya, dan agama, tapi mampu berjuang bersama untuk berdikari,” ucapnya.

Van Reybrouck menyebut semangat Bandung menjadi template bagi perjuangan kemerdekaan di berbagai negara setelah 1955. Lima tahun setelah konferensi itu, puluhan negara Afrika memperoleh kemerdekaan.

“Indonesia memberi contoh bahwa kebebasan harus total, tidak sebagian wilayah atau sebagian kekuasaan. Itulah model kemerdekaan penuh yang diikuti banyak negara lain,” jelasnya.

Ia menegaskan, Konferensi Bandung bukan hanya tonggak sejarah Asia dan Afrika, tetapi juga titik balik dunia pascakolonial.

“Soekarno mengajarkan bahwa kemerdekaan tidak hanya soal mengusir penjajah, tapi tentang bagaimana bangsa-bangsa membangun dunia yang setara,” kata Van Reybrouck.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, antara lain: Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Wagub DKI Rano Karno, sejumlah Anggota DPR RI PDIP, Bonnie Triyana, Gunawan Mohamad, Wardiman Djojonegoro, Halidah Hatta, Sukmawati Soekarnoputri, serta perwakilan diplomatik dari Belanda dan Belgia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ahmad Nuril Fahmi
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES