
TIMESINDONESIA, GRESIK – Sepanjang Januari hingga Agustus 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik Jawa Timur mencatat sebanyak 197 kasus baru HIV.
Angka ini menunjukkan bahwa penularan HIV di Kota Pudak masih cukup tinggi dan perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak.
Advertisement
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Gresik, jumlah temuan pasien HIV baru mencapai 248 kasus pada 2023, naik menjadi 298 kasus pada 2024.
Sedangkan pada pertengahan tahun Januari hingga Agustus 2025 ini, telah ditemukan 197 kasus baru HIV.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Gresik, Puspita Whardani, mengaku sudah mengambil langkah strategi guna menekan penularan HIV tersebut. "Kami terus memberikan sosialisasi," katanya, Kamis (16/10/2025).
Puspita mengatakan, penambahan angka kasus HIV menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Upaya edukatif kepada sejumlah pihak masyarakat dilakukan dengan tujuan menghentikan laju penularan HIV.
Pihaknya juga mengupayakan penemuan kasus secara mobile melalui layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang menjangkau komunitas dan wilayah tertentu.
“Melaksanakan penemuan kasus secara aktif melalui kegiatan mobile VCT, bekerja sama dengan PKM dan LSM,” tambahnya.
Menurut dia, upaya lain yang kini menjadi fokus ialah skrining terhadap populasi yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan HIV. "Hal itu terus kita lakukan," tutupnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |