Kesehatan

5 Obat Herbal Penurun Panas pada Anak

Jumat, 17 Oktober 2025 - 03:12 | 998
Ilustrasi - Anak sedang mengalami demam. (FOTO: Freepik)
Ilustrasi - Anak sedang mengalami demam. (FOTO: Freepik)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Demam atau panas adalah reaksi alami tubuh si Kecil dalam melawan infeksi atau penyakit. Meskipun seringkali membuat orang tua khawatir, ada beberapa pilihan pengobatan herbal dan alami yang dipercaya dapat membantu meredakan demam pada anak. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika demam tidak kunjung turun, mencapai suhu sangat tinggi, atau disertai gejala parah lainnya.

Berikut adalah beberapa obat herbal dan cara alami yang sering digunakan untuk membantu menurunkan panas pada anak:

Advertisement

1. Jahe (Zingiber officinale)

Jahe dikenal memiliki efek anti-inflamasi (antiradang), antimikroba, dan antioksidan yang baik untuk meredakan nyeri otot dan mual yang sering menyertai demam.

  • Cara Penggunaan: Rebus irisan jahe segar dengan air, bisa ditambahkan sedikit madu (untuk anak di atas 1 tahun) atau teh jika anak menyukai rasanya. Berikan air rebusan jahe hangat ini dalam jumlah kecil.

2. Kunyit (Curcuma longa)

Rempah berwarna kuning cerah ini mengandung kurkumin yang memiliki sifat antiradang dan antibakteri. Kunyit secara tradisional dipercaya dapat membantu menurunkan demam secara alami.

  • Cara Penggunaan: Kunyit dapat ditambahkan ke dalam makanan atau diolah menjadi minuman. Namun, klaim manfaatnya sebagai penurun demam masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

3. Bawang Merah (Allium cepa L.)

Bawang merah adalah bahan alami yang populer dalam pengobatan tradisional untuk menurunkan panas. Bawang merah dipercaya memiliki kandungan antibakteri dan senyawa yang dapat membantu mempercepat perpindahan panas dari tubuh ke kulit.

  • Cara Penggunaan: Tumbuk atau iris beberapa siung bawang merah, campurkan dengan sedikit minyak kelapa atau minyak telon. Balurkan campuran ini ke bagian tubuh anak, seperti punggung, perut, dada, atau telapak kaki.

4. Daun Kelor (Moringa oleifera)

Daun kelor mengandung senyawa flavonoid yang terbukti bermanfaat dan sering dijadikan alternatif penurun demam alami.

  • Cara Penggunaan: Rebus beberapa lembar daun kelor, air rebusannya dapat diminum atau ditambahkan ke dalam sup. Daun kelor juga tersedia dalam bentuk suplemen herbal.

5. Madu

Madu memiliki efek antibakteri dan antimikroba. Madu dapat digunakan untuk mengatasi suhu tubuh yang tinggi dan juga meredakan sakit tenggorokan atau batuk yang sering menyertai demam.

  • Peringatan Penting: Jangan pernah memberikan madu kepada anak di bawah usia 12 bulan karena risiko botulisme.

Cara Alami Tambahan untuk Mendukung Penyembuhan

Selain menggunakan herbal, ada beberapa langkah alami yang sangat efektif dan aman untuk membantu menurunkan demam pada anak:

  • Kompres Air Hangat: Letakkan waslap atau handuk kecil yang sudah dibasahi air hangat (suam-suam kuku) pada dahi, ketiak, atau lipatan paha anak selama 10-15 menit. Air hangat membantu melepaskan panas tubuh melalui penguapan. Hindari kompres air dingin karena dapat membuat anak menggigil dan menaikkan suhu tubuh.

  • Perbanyak Asupan Cairan: Demam berisiko menyebabkan dehidrasi. Pastikan anak minum banyak cairan, seperti air putih, ASI (untuk bayi), sup hangat, atau jus buah encer, untuk menggantikan cairan yang hilang dan membantu proses penyembuhan.

  • Pakaian Tipis dan Nyaman: Kenakan pakaian yang tipis dan berbahan menyerap keringat. Pakaian tebal dapat memerangkap panas dan menghambat suhu tubuh turun.

  • Istirahat Cukup: Istirahat yang cukup membantu sistem kekebalan tubuh anak bekerja lebih efektif melawan infeksi.

  • Mandi Air Hangat: Memandikan anak dengan air hangat juga dapat membantu menenangkan dan menurunkan suhu tubuhnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Obat herbal dan cara alami di atas dapat menjadi pertolongan pertama untuk demam ringan. Namun, segera cari bantuan medis jika:

  • Demam mencapai $39^{\circ}\text{C}$ atau lebih.

  • Anak lesu, sangat rewel, atau sulit dibangunkan.

  • Demam disertai kejang.

  • Demam tidak turun setelah 2-3 hari.

  • Demam disertai muntah hebat, diare, sakit kepala parah, atau ruam. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES