Kesehatan

Apa Beda Vasektomi dan Kebiri? Begini Penjelasan Dokter Urologi

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 01:00 | 1.09k
Ilustrasi - Sejumlah peserta saat mengikuti program KB dengan metode vasektomi di Majalengka, Jawa Barat, pada April 2025. (FOTO: ANTARA/Fathnur Rohman)
Ilustrasi - Sejumlah peserta saat mengikuti program KB dengan metode vasektomi di Majalengka, Jawa Barat, pada April 2025. (FOTO: ANTARA/Fathnur Rohman)

TIMESINDONESIA, SEMARANGSpesialis Urologi RSIA Gunung Sawo Semarang, dr. Dimas S. Wibisono, memberikan penjelasan tegas mengenai perbedaan mendasar antara vasektomi sebagai metode kontrasepsi pria dengan tindakan kebiri. Penjelasan ini penting untuk meluruskan mitos yang selama ini beredar di masyarakat.

"Vasektomi tidak sama dengan kebiri. Kalau kebiri testisnya diangkat, bukan hanya diangkat, tetapi dia tidak bisa ereksi juga, sedangkan vasektomi hanya memotong saluran yang mengantarkan sperma, ereksi dan hormonalnya tidak terganggu," tegas Dimas di Kota Semarang, Jumat (17/10/2025).

Advertisement

Dokter yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ini meluruskan kesalahpahaman lainnya. "Enggak usah khawatir sperma tidak bisa keluar karena vasektomi. Cairan yang mengandung spermatozoa hanya diambil 1 cc, dan seharusnya itu tidak mengganggu kualitas hubungan seksual, malah meningkatkan," ujarnya. Ia menekankan bahwa vasektomi hanya memotong saluran pengantar sperma tanpa mengganggu produksi hormon maupun fungsi seksual.

Prosedur pascaoperasi juga dijelaskan secara rinci. Setelah vasektomi, akseptor disarankan menggunakan kondom hingga 20 kali ejakulasi, atau minimal selama tiga bulan. "Setelah 3 bulan, amannya dicek lagi spermatozoanya," ucapnya. Masa pemulihan meliputi pantangan aktivitas berat selama 3-5 hari, boleh berhubungan seksual setelah satu minggu, dan aktivitas berat setelah satu bulan.

Perkembangan terbaru dalam layanan vasektomi adalah sertifikasi Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) hasil kolaborasi BKKBN, UNFPA, dan Kolegium Dokter Indonesia. "Program ini bisa jadi kesempatan bagi masyarakat untuk lebih yakin vasektomi karena sekarang dokter umum sudah dibekali modul dan pelatihan untuk melakukan VTP," kata Dimas. Skrining kesehatan untuk prosedur ini kini sudah dapat dilakukan oleh dokter umum, memperluas akses masyarakat terhadap kontrasepsi pria yang aman dan efektif. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES