Rahasia Kulit Sehat di Usia 40-an, Versi Dosen Akafarma Sunan Giri Ponorogo
TIMESINDONESIA, PONOROGO – Memasuki usia 40 tahun sering menjadi titik balik bagi banyak perempuan maupun laki-laki dalam merawat kulit. Pada fase ini, produksi kolagen dan elastin mulai menurun secara signifikan. Hasilnya, kulit menjadi lebih mudah menunjukkan tanda-tanda penuaan seperti garis halus, kerutan, flek hitam, hingga rasa kering yang mengganggu kenyamanan.
Di tengah meningkatnya kebutuhan akan perawatan kulit yang tepat, dosen farmasi Akafarma Sunan Giri Ponorogo, Tatik Handayani, memberikan penjelasan yang lugas mengenai strategi anti-aging yang harus dipahami setiap orang.
Advertisement
Menurutnya, rahasia kulit sehat dan awet muda di usia 40 bukan sekadar memakai produk mahal, melainkan memahami kandungan skincare yang bekerja secara ilmiah dan menyesuaikannya dengan jenis kulit masing-masing.
Ia menegaskan bahwa ada tiga kandungan inti yang tidak boleh absen dalam rutinitas perawatan anti-penuaan. “Apa pun jenis kulitnya, ada tiga kandungan kunci yang harus ada dalam rutinitas perawatan anti-penuaan meliputi retinoid yang berfungsi merangsang kolagen, mengurangi kerutan, dan memperbaiki tekstur kulit. Selain retinoid, ada antioksidan seperti vitamin C dan E yang berperan vital dalam melindungi kulit dari radikal bebas dan mencerahkan area flek hitam (hiperpigmentasi). Asam Hialuronat (Hyaluronic Acid) berfungsi menarik dan menahan kelembapan, kunci untuk menjaga kekenyalan kulit yang cenderung kering di usia matang,” jelasnya.
Tatik juga mengingatkan bahwa tabir surya adalah unsur yang tidak bisa ditawar dalam perawatan kulit, khususnya di usia 40-an. Paparan sinar UV disebut sebagai penyebab utama penuaan dini, sehingga perlindungan merupakan investasi terbesar untuk kesehatan kulit jangka panjang.
“Pemakaian tabir surya (sunscreen) minimal SPF 30 PA+++ adalah bentuk anti-penuaan yang paling efektif untuk mencegah kerusakan kulit lebih lanjut,” tambahnya.
Panduan Memilih Skincare Sesuai Jenis Kulit
Selain tiga kandungan inti tersebut, Tatik merinci pentingnya pemilihan produk berdasarkan karakteristik masing-masing jenis kulit. Perawatan kulit tidak dapat disamaratakan. Setiap orang membawa kondisi kulit yang berbeda-beda, dan kecermatan dalam memilih bahan aktif menjadi faktor penentu apakah skincare bekerja optimal atau justru menimbulkan iritasi.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Kulit Kering
Jenis kulit kering cenderung kehilangan kelembapan lebih cepat seiring pertambahan usia. Bagi pemilik kulit kering, fokus utama adalah hidrasi berlapis. Produk berbahan hyaluronic acid, ceramide, glycerin, dan squalane menjadi pilihan tepat. Retinoid tetap bisa digunakan, namun sebaiknya dalam kadar rendah dan disertai pelembap yang kaya.
2. Kulit Berminyak
Pemilik kulit berminyak justru tidak boleh menghindari pelembap. Apabila kulit terus-menerus dehidrasi, produksi minyak akan meningkat. Formulasi gel atau water-based lebih direkomendasikan. Retinoid cocok untuk mengontrol minyak dan mencegah pori tersumbat. Vitamin C tetap dibutuhkan, namun pilih yang stabil dan tidak membuat greasy.
3. Kulit Kombinasi
Jenis ini membutuhkan manajemen yang lebih kompleks karena terdapat area kering dan berminyak sekaligus. Tatik menyarankan pemakaian skincare yang ringan namun tetap kaya antioksidan. Hydrating toner, retinoid dosis rendah, dan moisturizing lotion biasanya aman digunakan.
4. Kulit Sensitif
Kulit sensitif harus berhati-hati ketika menggunakan retinoid. Pilihan terbaik adalah memulai secara bertahap dan mengombinasikannya dengan pelembap berfungsi menenangkan seperti aloe vera, centella asiatica, atau ceramide. Vitamin C yang bersifat lembut seperti magnesium ascorbyl phosphate juga lebih direkomendasikan.
Pada intinya, setiap jenis kulit membutuhkan pendekatan berbeda. Rutinitas anti-aging tidak dapat hanya mengandalkan tren, tetapi harus memahami reaksi kulit terhadap bahan aktif tertentu.
Di akhir penjelasannya, Tatik kembali menegaskan pentingnya kedisiplinan dalam merawat kulit. Menurutnya, produk terbaik bukan dilihat dari harga, melainkan seberapa konsisten seseorang menggunakannya. “Sebagai seorang dosen, saya tekankan bahwa konsistensi adalah kunci. Kosmetik terbaik adalah yang rutin Anda gunakan. Selalu perhatikan bahan-bahan (ingredients) pada kemasan, dan jika memungkinkan, konsultasikan dengan dermatolog untuk mendapatkan regimen yang paling sesuai dengan kondisi kulit Anda di usia matang,” pesannya.
Nasehat tersebut menjadi pengingat bahwa perjalanan merawat kulit di usia 40-an bukan sekadar mengejar penampilan awet muda, tetapi menjaga kesehatan kulit agar tetap kuat, terhidrasi, dan berfungsi optimal.
Dengan pemahaman kandungan aktif yang tepat dan kebiasaan merawat kulit secara teratur, proses penuaan dapat dijalani dengan lebih percaya diri dan nyaman. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Bambang H Irwanto |
| Publisher | : Rizal Dani |