Kesehatan

RSUD Pandega Pangandaran Dorong Dukungan Nutrisi Optimal bagi Pasien PPOK

Senin, 10 November 2025 - 21:38 | 476
Ilustrasi-Contoh makanan kaya nutrisi. (Foto: iSTock)
Ilustrasi-Contoh makanan kaya nutrisi. (Foto: iSTock)

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan dan pemulihan pasien, RSUD Pandega Pangandaran menekankan pentingnya dukungan nutrisi optimal bagi penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

Nutrisi seimbang dinilai berperan besar dalam membantu pasien mempertahankan fungsi paru-paru dan mempercepat proses penyembuhan.

Advertisement

Ijni Kusmuliya, nutrisionist RSUD Pandega Pangandaran, menjelaskan bahwa pasien PPOK memerlukan perhatian khusus terhadap pola makan dan asupan gizinya, kondisi sesak napas kronis dan peningkatan kerja pernapasan pada pasien menyebabkan kebutuhan energi tubuh meningkat, sementara nafsu makan sering kali menurun.

"Pasien PPOK cenderung mudah lelah dan mengalami penurunan berat badan karena energi yang dikeluarkan untuk bernapas lebih besar. Oleh karena itu, pengaturan nutrisi harus tepat agar tubuh tidak kekurangan energi maupun zat gizi penting," ujar Ijni.

Ia menambahkan, dukungan nutrisi tidak hanya berfokus pada jumlah kalori, tetapi juga keseimbangan antara karbohidrat, protein, dan lemak.

"Asupan protein berkualitas tinggi sangat dibutuhkan untuk membantu memperbaiki jaringan otot pernapasan. Sedangkan lemak sehat bisa menjadi sumber energi utama karena menghasilkan karbondioksida yang lebih sedikit dibanding karbohidrat," jelasnya.

Selain itu, Ijni menekankan pentingnya pemberian makanan dengan porsi kecil tapi sering untuk mengurangi rasa sesak setelah makan, serta memastikan pasien mendapatkan asupan cairan yang cukup guna membantu pengeluaran lendir dari saluran pernapasan.

Menurutnya, pendekatan nutrisi yang tepat harus dilakukan secara multidisipliner, melibatkan dokter paru, ahli gizi, dan perawat, agar perawatan pasien PPOK lebih komprehensif.

"Peran tim gizi sangat penting dalam menentukan kebutuhan energi harian, memilih jenis makanan, hingga memantau status gizi pasien selama perawatan," tuturnya.

Ijni juga mengajak masyarakat agar lebih memperhatikan gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan.

"Hindari rokok, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan rutin berolahraga ringan. Pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES