Buku Meniti Langkah Menuju Pensiun Bahagia, Masa Purna Tugas yang Bermakna

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Menjalani masa pensiun, banyak yang merasa sudah tidak berdaya atau tidak mempunyai power lagi. Tidak mempunyai kekuatan kembali seperti sedia kala, seperti saat masih duduk sebagai pejabat maupun mempunyai kekuasaan meski dalam ruang lingkup kecil.
Padmedia Publisher mengajak para pensiunan menceritakan pengalamannya usai purna tugas, perjalanan hidup yang menarik tentunya.
Advertisement
Betapa tidak, yang semula disibukan dengan berbagai pekerjaan, tiba-tiba berhenti dari rutinitas yang padat.
Buku Meniti Langkah Menuju Pensiun Bahagia, sebuah karya kolektif yang menyajikan panduan reflektif dan humanis menyambut masa pensiun. Melalui kisah nyata, catatan pengalaman, serta panduan praktis.
Buku ini menghadirkan narasi bahwa masa pensiun bukanlah titik akhir, melainkan awal dari perjalanan hidup yang lebih bermakna.
“Lewat buku ini, kami ingin mengajak masyarakat memandang pensiun sebagai kesempatan baru—untuk bertumbuh, memberi, dan menikmati hidup dengan kualitas yang lebih tenang dan sadar,” tutur Wina Bojonegoro, penggagas buku sekaligus salah satu penulis, Senin (28/7/2025).
Wina juga mengungkapkan, bahwa tidak mudah mengajak menulis para pensiunan. Dari 25 orang yang diundang, hanya 13 orang yang mengirimkan tulisan.
Hal ini dapat dipahami, bahwa tidak semua orang bersedia mengungkapkan perjalanan masa pensiunannya. Beberapa juga merasa tidak sanggup menulis, karena tidak punya pengalaman di bidang tersebut.
Dia berharap, buku ini dapat dibaca oleh mereka yang tengah bersiap menghadapi masa pensiun, yaitu saat usia 50 tahun.
Pengalaman-pengalaman para penulis dalam buku ini hendaknya menjadi semacam panduan agar sesiapapun dapat merancang masa pensiun tanpa penyesalan.
“Pensiun bukan akhir, tapi awal babak baru untuk hidup yang lebih sadar, bermakna, dan membebaskan,” tuturnya.
Semua tulisan mengandung pesan reflektif, bahwa masa pensiun bisa dihadapi dengan sikap positif, apabila disiapkan secara mental, spiritual, sosial, dan bahkan ekonomis.
Para penulis menghadirkan perjalanan personal dari keterkejutan, kekosongan, hingga kebangkitan kembali dalam bentuk aktivitas, karya, cinta, atau kesadaran baru akan makna hidup.
Buku ini ditulis oleh 13 penulis dari berbagai latar belakang profesi dan pengalaman hidup, yakni:
1.Abud Somad Arief (Ex Direktur Telkom)
2.Androceia Darwis (Ex. KPW bank Indonesia)
3. Aryani Widagdo (Fashion Educationist)
4. Bambang Ismanto (Ex. Bank Indonesia)
5. Dukut Imam Widodo (Penulis)
6. Freddy Istanto (Ex. Universitas Ciputra)
7. Inge W. Benyamin (Ex. Ubaya)
8. Kurnia Effendi (Penulis)
9. Letty Lieza (Ex. Telkom)
10. Muchtar AF (Ex. Telkom)
11. Okin Lazuardy (Ex. Telkom)
12. Weko Widodo (Ex. Telkom)
13. Wina Bojonegoro. (Ex. Telkom) (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |