Kopi TIMES

10 Ribu Bibit Pohon di Ultah 1 Dekade TIMES Indonesia

Selasa, 12 Agustus 2025 - 12:34 | 11.68k
Ultah 1 Dekade TIMES Indonesia
Ultah 1 Dekade TIMES Indonesia

TIMESINDONESIA, MALANGJika bumi hijau, bencana malu datang
Jika lautan biru, terumbu karang tersenyum menawan

Tanam pohon, hijaukan bumi
Bersihkan sungai, udara segar kembali
Kurangi sampah dan jaga bumi

Advertisement

Mari mulai dari diri sendiri
Dengan tindakan nyata bukan hanya janji
Cintai lingkungan dengan hati
Selamatkan Bumi dengan cinta kasih

Bumi adalah rumah kita
Kini ia menangis karena terluka dan menderita
Akibat ulah manusia
Terima kasih TIMES Indonesia

Bait syair ini saya persembahkan pada perayaan ulang tahun 1 Dekade TIMES Indonesia. Pada tahun 2025, TIMES Indonesia genap berumur 10 tahun. Dengan usia itu, memang belum masuk kategori media mainstream yang sudah malang melintang berkontribusi untuk Indonesia. 

Namun, selama perjalanan 10 tahun, pasti ada setitik kontribusi perjuangan bernilai dalam merawat kejayaan narasi komunikasi dan keadaban Indonesia. Jurnalisme positif yang diusungnya hanya diniatkan untuk masa depan Indonesia lebih baik. Pada Ultah 1 Dekade tahun 2025, TIMES Indonesia mengambil tema “Indonesia’s Gateway & Hub”.

Dalam menatap masa depan Indonesia, istilah ‘Gateway’ dan ‘Hub’ adalah satu kesatuan sistem yang tak bisa dipisahkan. Antara jaringan digital dan ‘logistik’ sudah menjadi satu nyawa sistem untuk menuju pada tujuan sempurna.

1-Dekade-TIMES-Indonesia-3.jpg

Gateway adalah perangkat yang menghubungkan dua jaringan yang berbeda protokol, bertindak sebagai ‘gerbang’ untuk lalu lintas data antar jaringan. Sementara ‘Hub’ adalah perangkat yang menghubungkan beberapa perangkat dalam satu jaringan lokal (LAN), yang memungkinkan semua perangkat terhubung pada jaringan yang sama, menjadi satu sistem. Itulah kenyataan sistem digital kedepannya.

Begitu juga pola kinerja masa depan media sebagai publisher, penyedia konten, pemberi edukasi dan inspirasi pada audiens. Berkolaborasi membentuk ekosistem ‘nilai suci’ antara media dan semua elemen pemerintah dan masyarakat (public). Bersama-sama secara berjamaah membangun narasi kebenaran dan keadilan.

TIMES Indonesia, sebagai media online yang mengusung jurnalisme positif (inspiring, building, positive thinking), di dunia yang sudah dalam kondisi “darurat digital”, penulis hanya berharap media tetap mengawal menghadirkan dan menyajikan konten berkualitas untuk publik. 

Kondisi media sosial (Medsos) saat ini sudah tak lagi ramah dan bersahabat dengan publik, terutama bagi generasi Z. Medsos tidak lagi sepenuhnya menjadi ‘rumah peradaban dan keadaban’, tapi sudah menjadi rumah serba kapitalistik.

Saatnya, media arus utama (mainstream) terus mendorong bagaimana platform media sosial mengembalikan perannya sebagai fungsi sosial. Kembalikan medsos menjadi rumah harmonis untuk saling berkomunikasi untuk menjalin cinta kasih merajut peradaban dan keadaban sosial. Kembalikan proximity dan kembalikan personalisasi. 

Bibit-Pohon.jpg

Dari secuil kontribusi TIMES Indonesia, pada perayaan ulang tahun 1 Dekade kali ini, terasa didorong dengan semangat tinggi untuk peduli pada ‘tangisan bumi’ yang banyak dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab. ‘JIka bumi hijau, bencana malu datang’. ‘Jika lautan biru, terumbu karang tersenyum menawan. Bumi tak tak boleh gundul karena banyak pepohonan ditebang. Jika bumi dan alam harmonis, manusia juga akan romantis, akan tercipta kesalehan sosial dan kesalehan religius.

Udara tak boleh tercemar. Daun-daun harus tersenyum berlambai kepada setiap orang. Rawatlah Bumi dengan cinta dan kasih sayang. Maka ia akan berdamai. bencana tak akan mudang datang. Karena penghuninya ramah lingkungan.

Data yang terekam di Litbang TIMES Indonesia, pada tahun 2024, luas lahan berhutan di Indonesia mencapai 95,5 juta hektare, dengan deforestasi netto sebesar 175,4 ribu hektare. Deforestasi di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pembukaan lahan untuk pertanian, pembalakan liar, kebakaran hutan, dan alih fungsi lahan untuk pemukiman dan industri. Pembukaan lokasi tambang berceceran menyiksa alam. 

Jika terjadi Deforestasi (hutan gundul), jelas memiliki dampak negatif yang signifikan. termasuk hilangnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim dan berkurangnya ketersediaan sumber daya alam. Sementara, hasil kesepakatan dari 140 negara di dunia (COP26 di Glasgow), termasuk Indonesia, masih terus berjuang bersama untuk mencapai target mengakhiri deforestasi pada tahun 2030.

Pada tahun 2024, lahan hutan seluas lebih dari 250 ribu hektare dibabat untuk pengembangan perkebunan, tambang dan Sawit. Dari laporan Auriga Nusantara, bahwa angka deforestasi di Indonesia mencapai 261.575 hektare. Angka itu naik dibanding tahun 2023 yang berada di angka 4.191 hektare.

Deforestasi ini dipicu oleh pengembangan kebun kayu, tambang dan Sawit yang mencapai 59 persen penggundulan hutan di Kalimantan dan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang mencatat rekor tertinggi dengan kehilangan lebih dari 16 ribu hektare hutan. Data yang ada, sebanyak 83 persen kota/kabupaten mengalami deforestasi. Sebanyak 1.000 hektare terjadi alih fungsi hutan.

1-Dekade-TIMES-Indonesia-4.jpg

Solusi kontribusi nyata, salah satunya adalah dengan menanam bibit pohon. Gerakan ini sangat penting karena memberikan banyak manfaat bagi lingkungan (bumi) dan manusia. Pohon membantu meningkatkan kualitas udara dengan menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen, mencegah banjir dengan menyerap air hujan, menjaga keseimbangan ekosistem, dan memperindah lingkungan. 

Pohon juga berperan dalam mitigasi perubahan iklim dengan menyerap karbon dioksida dan mengurangi efek rumah kaca. Dapat meningkatan kualitas udara.

Pohon juga menyerap karbon dioksida, gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global, dan melepaskan oksigen yang dibutuhkan manusia dan hewan untuk bernapas.

Selanjutnya, pohon juga mencegah banjir dan erosi. Akar pohon sangat membantu menahan tanah dan menyerap air hujan, sehingga mengurangi risiko banjir dan erosi tanah. Selain itu, pohon juga penjaga keseimbangan ekosistem.

Karena hutan dan pepohonan merupakan habitat berbagai jenis flora dan fauna. Menanam pohon sangat membantu menjaga keanekaragaman hayati dan kelestarian ekosistem. 

Yang utama adalah, perlindungan dari bencana alam. Kondisi yang ada saat ini, bumi yang kita pijak ini, sangat membutuhkan lingkungan yang hijau dan rindang dengan pepohonan yang dapat memberikan efek menenangkan dan mengurangi rasa stres. Jika bumi hijau, bencana malu untuk datang. Kemerdekaan berpikir akan datang, nyanyian alam akan terdengar syahdu dan menyejukkan.

Terakhir, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, mulai dari para pejabat pemerintah, kepala daerah, wakil rakyat, tokoh agama, organisasi masyarakat, pemuda, tokoh pendidikan, tokoh pers, dan tokoh lingkungan hidup, yang sudah menyumbambangkan bibit pohon dan buah-buahan dalam perayaan HUT 1 Dekades TIMES Indonesia di tahun 2025.

Di usianya yang sudah 10 tahun, semoga TIMES Indonesia terus bangkit mengusung jurnalisme positif yang berkualitas untuk masyarakat. Independen dalam menjaga marwah, martabat dan kemerdekaan pers. Tidak hanya memberikan semangat ajakan untuk bertindak dan bergerak bagi masyarakat (pembaca), tapi terus berjuang menabur nilai peradaban dan keadaban untuk membangun bangsa yang bermartabat di tingkat global. Selamat Ulang Tahun TIMES Indonesia, mengawal Indonesia hijau.(*)

***

*) Yatimul Ainun, Pemimpin Redaksi TIMES Indonesia dan juga Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES