Ampas Teh dan Kopi Menjadi Karya, Sheraton Surabaya Membatik Ramah Lingkungan

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Sheraton Surabaya Hotel & Towers mempersembahkan sebuah inisiatif kreatif bertajuk Eco Batik Art. Kegiatan kreatif tersebut menggabungkan keindahan warisan budaya Indonesia dengan semangat keberlanjutan.
Melalui kegiatan ini, para peserta diajak mengekspresikan kreativitas mereka dengan membatik pada tote bag menggunakan pewarna alami dari ampas teh dan kopi hasil olahan tiga outlet ikonik Sheraton Surabaya: La Patisserie, Kafe Bromo dan Kawi Lounge, sebuah bentuk apresiasi terhadap kearifan lokal dan semangat nasionalisme dalam melestarikan budaya Indonesia.
Advertisement
“Setiap harinya, hotel kami mendapatkan ampas dari tiga outlet utama. Melalui Eco Batik Art, kami ingin menunjukkan bahwa limbah sederhana pun bisa bernilai seni bila diolah dengan kreativitas dan kepedulian,” ujar Seraphine Mulya, Marketing Communications Manager dari Sheraton Surabaya, Rabu (22/10/2025).
Program ini merupakan inisiatif Sheraton Surabaya untuk menyalakan semangat nasionalisme lewat kreativitas berkelanjutan dengan mengubah sisa menjadi makna, dan menghidupkan kembali cinta pada budaya Indonesia melalui karya yang hijau dan berjiwa muda.
"Batik bukan hanya warisan budaya, tapi juga simbol ketekunan, transformasi dan nilai yang sejalan dengan semangat keberlanjutan yang kami junjung," sambungnya.
Tarida, salah satu peserta membatik, mengaku sangat tertarik dengan aktivitas tersebut. Selain mengisi waktu luang sebagai ibu rumah tangga, ia juga mendapat pengalaman baru bersama para bunda yang memiliki minat pada batik. Apalagi, hasil membatik itu bisa dibawa pulang sebagai cinderamata.
"Seneng banget, berkumpul bersama dan mencoba kreasi eco batik, semoga ke depan bisa ikut lagi jika ada acara serupa," ujarnya. (*)
Hubungi News Commerce Room TIMES Indonesia di 08-822-2850-8611 KLIK (WA Only)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |