Olahraga

Erick Thohir Tegaskan Era Shin Tae-yong Sudah Berakhir

Jumat, 24 Oktober 2025 - 15:32 | 2.64k
Shin Tae-yong melambaikan tangan kepada para suporter usai pertandingan persahabatan FIFA Matchday antara Timnas Indonesia melawan Timnas Turkmenistan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. (ANTARA FOTO)
Shin Tae-yong melambaikan tangan kepada para suporter usai pertandingan persahabatan FIFA Matchday antara Timnas Indonesia melawan Timnas Turkmenistan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. (ANTARA FOTO)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta suporter timnas Indonesia untuk tidak lagi terjebak pada nostalgia masa lalu bersama mantan pelatih Shin Tae-yong. Menurutnya, sudah saatnya semua pihak melangkah maju mencari sosok baru yang dapat membawa tim Garuda ke level lebih tinggi.

“Kita mesti move on. Kalau bisa move on dari Patrick (Kluivert), ya seharusnya juga bisa move on dari Shin Tae-yong,” ujar Erick di Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Advertisement

Kursi pelatih timnas Indonesia saat ini kosong setelah Patrick Kluivert resmi berpisah dengan tim Garuda pekan lalu. Keputusan itu diambil usai Indonesia gagal menembus putaran final Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Sejumlah nama pelatih baru mulai bermunculan sebagai kandidat penerus, baik dari Asia maupun Eropa. Di antara nama-nama itu, Shin Tae-yong kembali disebut sebagian pendukung sebagai opsi ideal karena jasanya yang membawa Indonesia ke final Piala AFF dan tampil di Piala Asia. Namun, Erick menegaskan, masa kerja Shin sudah menjadi bagian dari sejarah.

“Shin dan Patrick adalah masa lalu. Kita harus melihat ke depan, mencari pelatih baru dengan belajar dari kelebihan dan kekurangan mereka,” kata pria yang juga menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga RI itu.

Erick menuturkan, PSSI saat ini sedang menyusun profil pelatih ideal dengan mempertimbangkan hasil evaluasi dari dua era kepelatihan terakhir. Ia berharap pelatih berikutnya bisa memperbaiki aspek-aspek yang belum maksimal selama ini.

“Mencari pelatih baru tidak mudah, karena peringkat FIFA kita masih di luar 100 besar. Jadi tidak semua pelatih mau datang,” ujarnya.

Untuk itu, Erick mengaku sedang memanfaatkan jejaring internasionalnya guna membuka peluang kerja sama dengan pelatih-pelatih berpengalaman dunia. Ia juga ingin memastikan bahwa proyek timnas Indonesia tetap berorientasi jangka panjang, bukan hanya mengejar hasil instan.

“Saya sedang membangun komunikasi ke berbagai pihak agar persepsi terhadap sepak bola Indonesia kembali positif. Kita ingin punya program jangka panjang, dan hasil kemarin adalah bagian dari proses yang harus kita pertanggungjawabkan,” tegasnya.

Dengan nada optimistis, Erick menegaskan bahwa fokus utama saat ini bukan pada siapa yang pernah menangani tim, melainkan pada bagaimana Indonesia bisa terus berkembang dan bersaing di level internasional. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES