Seleksi Ketat Persemag Magetan untuk Liga 4 2025, Coach Windu Inginkan Pemain Cerdas
TIMESINDONESIA, MAGETAN – Persemag Magetan mulai memanaskan mesin untuk persiapan mengarungi kompetisi Liga 4 musim 2025-2026. Langkah awal yang krusial, seleksi pemain, digelar secara intensif di Stadion Yosonegoro Magetan, Senin (10/11/2025).
Di bawah komando pelatih kepala, Coach Windu Wibowo, proses seleksi ini diikuti oleh sekitar 100 talenta muda dari berbagai daerah dengan rentang usia kelahiran 2003 hingga 2008.
Advertisement
Pelatih berlisensi B AFC tersebut menegaskan bahwa ia tidak mencari pemain biasa. Ia membutuhkan individu yang mampu menerjemahkan filosofi permainannya di lapangan, yakni ball possession yang efektif.
"Dalam mengarungi Liga 4 yang akan datang, saya akan menerapkan skema ball possession tapi efektif. (Pemain) harus cerdas memanfaatkan peluang melalui ruang-ruang kosong," ungkap Coach Windu Wibowo saat diwawancarai di sela-sela proses seleksi.
Untuk mewujudkan skema tersebut, Windu menetapkan standar penilaian yang tinggi. Tiga aspek utama menjadi fokus utamanya dalam menjaring pemain.
"Ada standar penilaian dalam seleksi kali ini, seperti visi bermain, teknik, dan fisik. Selain itu, pemahaman taktik dan posisi ketika bermain juga sangat penting," tambahnya.
Seleksi pemain Persemag Magetan dengan simulasi pertandingan. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Proses seleksi berlangsung ketat. Dari kurang lebih 100 peserta yang hadir, nantinya tim pelatih langsung mengerucutkan jumlah pemain menjadi 24 orang. Proses penyaringan berlanjut di hari kedua dengan hadirnya beberapa pemain baru.
"Di hari pertama kemarin kita kerucutkan pemain hingga 24, dan di hari kedua ini ada beberapa pemain baru yang datang," jelas Windu.
Langkah persiapan yang matang ini, menurut Windu, berkaca dari evaluasi musim Liga 3 tahun 2023. Ia ingin membangun Persemag Magetan agar dapat tampil lebih dominan dan konsisten sepanjang musim. Kunci utamanya, kata dia, adalah kedalaman skuad yang seimbang dan persiapan yang matang.
"Itu bisa menjadi modal untuk tim. Sehingga dalam kompetisi kita tidak kekurangan pemain karena cedera ataupun akumulasi kartu. Tim bisa saling melengkapi dan seimbang," tutupnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Ronny Wicaksono |
| Publisher | : Sholihin Nur |