Ratusan ASN Gresik Jalani Penilaian Kompetensi, Termasuk Pejabat Setingkat Kepala Dinas

TIMESINDONESIA, GRESIK – Sebanyak 830 ASN Gresik akan menjalani penilaian kompetensi sebagai langkah awal menciptakan birokrasi yang lebih profesional sebagai upaya penerapan manajemen talenta. Kick Off sekaligus pembekalan peserta penilaian kompetensi ini digelar di Ruang Mandala Bhakti Praja, Kantor Bupati Gresik, Senin (28/7/2025).
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menegaskan bahwa manajemen talenta bukan sekadar memindahkan pegawai dari satu posisi ke posisi lain. Lebih dari itu, ini soal mengenali potensi terbaik setiap ASN dan memastikan mereka berkembang di jalur karier yang tepat.
Advertisement
“Penilaian kompetensi ini menjadi fondasi dalam membaca kekuatan dan potensi ASN. Kita ingin membangun ekosistem kerja yang kolaboratif dan inovatif,” tegasnya.
Bupati Yani menyebut, sistem merit yang diterapkan akan menjadi dasar terbentuknya talent pool ASN. Data tersebut akan digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan SDM secara objektif.
Dia juga meminta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Gresik agar tidak hanya fokus pada pelaksanaan assessment, tetapi juga konsisten mendampingi ASN dalam pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.
“Kita butuh SDM yang terus meng-upgrade diri. Jangan sampai berhenti belajar,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, menyoroti pentingnya penilaian kompetensi, khususnya bagi pejabat Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama.
“Assessment ini bukan formalitas. Ini alat penting untuk memastikan pekerjaan dipegang oleh orang yang tepat. Kita harus hindari ‘salah posisi’ dalam birokrasi,” ujarnya.
Sebagai informasi, Pemkab Gresik telah menjalin kerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI dalam mengembangkan aplikasi Manajemen Talenta. Hingga tahun 2024, tercatat 1.977 ASN telah mengikuti penilaian. Pada 2025, program ini akan menyasar 800 ASN pelaksana (termasuk tenaga pendidikan dan kesehatan) serta 30 JPT, menyisakan 6.494 ASN yang akan menjadi target selanjutnya.
Penilaian untuk JPT akan menggunakan metode assessment center dengan berbagai instrumen seperti wawancara berbasis perilaku, Leaderless Group Discussion (LGD), tes psikologi, serta proposal dan presentasi. Hasilnya akan diklasifikasikan menjadi tiga kategori optimal, cukup optimal, dan kurang optimal, berdasarkan kecocokan antara kemampuan individu dan tuntutan jabatan.
Sekretaris Daerah Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, menyampaikan bahwa pembekalan hari ini menjadi langkah awal dari rangkaian penilaian yang akan dimulai Agustus mendatang. Penilaian untuk 800 ASN akan digelar pada 5 dan 7 Agustus 2025 di BKN Regional II Surabaya. Sementara, 30 JPT akan mengikuti assessment pada 12 dan 13 Agustus 2025 di BKD Provinsi Jawa Timur.
“Ini bukan sekadar rutinitas, tapi awal dari transformasi ASN di Gresik menuju birokrasi yang lebih unggul dan profesional,” tutupnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |