Pemerintahan

Wamendag Cari Solusi Fenomena “Rojali” dan “Rohana” di Mal, Diskon Jadi Opsi

Selasa, 12 Agustus 2025 - 13:41 | 6.10k
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti memberi keterangan ketika ditemui di Jakarta, Selasa (12/8/2025).  (FOTO: ANTARA)
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti memberi keterangan ketika ditemui di Jakarta, Selasa (12/8/2025). (FOTO: ANTARA)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti menggandeng berbagai asosiasi untuk mencari solusi menghadapi fenomena rombongan jarang beli (Rojali) dan rombongan hanya nanya (Rohana) yang marak terjadi di pusat perbelanjaan.

“Kementerian Perdagangan berupaya menawarkan berbagai solusi agar masyarakat tetap berbelanja langsung. Kami bekerja sama dengan berbagai macam asosiasi,” ujar Roro saat ditemui di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Advertisement

Diskon Jadi Pertimbangan

Salah satu skema yang sedang dipertimbangkan adalah pemberian diskon khusus bagi pengunjung mal. Menurut Roro, pergeseran gaya hidup menjadi salah satu pemicu fenomena ini.

Dengan semakin beragamnya pilihan belanja, terutama secara daring, banyak pengunjung mal lebih memilih menghabiskan waktu untuk menonton film, makan di restoran, dan baru berbelanja di akhir kunjungan.

“Kalau mereka ke mal, fokusnya lebih ke hiburan dan kuliner. Belanja jadi pilihan terakhir,” jelasnya.

Tidak Ada Penurunan Daya Beli

Roro menegaskan, fenomena Rojali dan Rohana bukan tanda penurunan daya beli. Konsumen tetap berbelanja secara luring pada momen tertentu, seperti Idulfitri, Natal dan Tahun Baru, serta libur sekolah.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menyebutkan data transaksi belanja daring justru meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), transaksi di ritel online dan marketplace tumbuh 7,55 persen secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) pada triwulan II 2025.

Pertumbuhan tersebut berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada periode yang sama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES