Pecahkan Masalah Sampah, Bupati Probolinggo Libatkan Pakar Lingkungan Asal Jepang

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Bayangkan jika gunungan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) bisa lenyap, berubah menjadi energi bersih yang menerangi rumah-rumah. Mimpi itu kini mendekati kenyataan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, berkat kedatangan profesor lingkungan dari Jepang yang membawa teknologi revolusioner.
Bupati Probolinggo, Gus dr. Moh. Haris, tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dengan antusias, ia menyambut langsung rombongan dari Negeri Sakura itu di Pendopo Kabupaten, Rabu (13/8/2025). Ia adalah Prof. Minoru Fuji dari Universitas Tokyo, Jepang. Ia hadir bersama Dr. Esrom H, Tenaga Ahli Pencemaran Udara dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Advertisement
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi Kabupaten Probolinggo untuk mengeksplorasi teknologi terbaru dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi.
Teknologi yang mereka tawarkan bukan sekadar pengolahan sampah biasa—ini adalah Life Cycle Carbon Neutral (LCCN), sistem canggih yang mengubah sampah dan emisi karbon menjadi metanol, bahan bakar alternatif masa depan.
“Ini bukan magic, tapi sains mutakhir. Kita tak lagi bicara memindahkan sampah dari tempatnya, tapi mengubahnya menjadi energi yang bisa dipakai industri bahkan rumah tangga,” ujar Gus Haris usai pertemuan.
LCCN bekerja layanyak cerita fiksi ilmiah. Sampah rumah tangga dan industri diolah dengan proses rendah emisi, lalu karbon dioksida (CO₂) yang dihasilkan direaksikan dengan hidrogen (H₂) untuk menghasilkan metanol. Limbahnya? Hanya tersisa 10% dari total sampah. Bahkan uap dari proses tersebut bisa dimanfaatkan kembali oleh pabrik-pabrik.
Kabupaten Probolinggo kini dalam tahap kajian mendalam untuk mengadopsi teknologi ini. Gus Haris meminta dinas terkait untuk segera mempersiapkan diri dalam proses pengentasan sampah tersebut, termasuk kesiapan infrastruktur dan anggaran saat ini.
“Ini teknologi yang melakukan loncatan jauh ke depan. tidak lagi bicara sampah jadi ini dan itu. Melainkan sampah menjadi energi yang bermanfaat pada publik,” ungkapnya.
Harapan Bupati Probolinggo untuk segera mampu mengentaskan persoalan sampah tersebut selarar dengan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 35 Tahun 2018: Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |