WAJAN Tajinan, Aduan Warga Semudah Kirim Pesan WhatsApp

TIMESINDONESIA, MALANG – Di era ketika hampir semua orang tak bisa lepas dari WhatsApp (WA), Pemerintah Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jatim, menangkap peluang. Alih-alih membuat aplikasi baru yang rumit, mereka meluncurkan inovasi sederhana tapi tepat sasaran: WAJAN (WhatsApp Aduan Kecamatan Tajinan).
Program ini resmi diperkenalkan oleh Plt. Camat Tajinan, Franky Sukandari, S.STP., M.AP., sebagai bentuk komitmen menghadirkan pelayanan publik yang lebih cepat, mudah, dan dekat dengan masyarakat.
Advertisement
“WAJAN ini bukan sekadar media pengaduan, tapi jembatan komunikasi antara pemerintah dan warga. Semua aduan akan langsung kami tindak lanjuti dengan melibatkan stakeholder terkait,” ujar Franky.
Aduan Jadi Lebih Ringkas
Selama ini, keluhan warga sering tersangkut di birokrasi. Ada yang bingung harus mengadu ke mana, ada pula yang malas karena prosesnya dianggap berbelit. Dengan WAJAN, proses itu dipangkas. Warga cukup membuka aplikasi WhatsApp di ponsel, lalu menyampaikan aduan.
Dari laporan jalan rusak, lampu penerangan padam, hingga masalah pelayanan administrasi, semuanya bisa ditampung. Aduan itu kemudian diteruskan ke pihak terkait, baik perangkat desa, lembaga masyarakat, maupun instansi di level kabupaten.
“Intinya, warga tidak perlu mondar-mandir ke kantor kecamatan. Cukup sekali klik, pemerintah hadir,” tambah Franky.
Nama WAJAN dipilih bukan tanpa alasan. Selain akronim dari WhatsApp Aduan Kecamatan Tajinan, wajan juga punya filosofi. Ia adalah alat dapur yang akrab di semua rumah, simbol kebersamaan, tempat semua bahan masakan disatukan lalu diolah jadi sesuatu yang bermanfaat.
Begitu pula WAJAN Tajinan: menampung berbagai aduan, diolah bersama, lalu menghasilkan solusi untuk masyarakat.
Selaras Visi Bupati
Inovasi ini juga sejalan dengan visi dan misi Bupati Malang: Makmur Berkelanjutan. Salah satu kuncinya adalah pelayanan publik yang inklusif, transparan, dan berkesinambungan.
WAJAN diharapkan menjadi motor kecil yang menggerakkan hal besar: mewujudkan Tajinan yang maju, aman, dan kondusif. Semua dengan semangat gotong royong.
Meski baru diluncurkan, WAJAN sudah menuai respons positif. Sejumlah warga menyebut langkah ini memudahkan mereka menyampaikan keluhan tanpa harus menunggu lama.
“Kalau jalan rusak, biasanya kami bingung lapor ke mana. Dengan WAJAN, cukup kirim foto lewat WhatsApp. Tidak ribet,” kata salah seorang warga.
Bagi perangkat desa, WAJAN juga membantu mempercepat koordinasi. Aduan warga bisa langsung dipantau, diteruskan, bahkan dipertanggungjawabkan secara transparan.
Inovasi yang Membumi
Di tengah maraknya jargon digitalisasi pelayanan publik, Tajinan memilih langkah sederhana. Tanpa biaya besar, tanpa aplikasi rumit, tapi langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
WAJAN membuktikan bahwa inovasi tidak selalu harus canggih. Yang terpenting, ia relevan, membumi, dan menjawab persoalan nyata di lapangan.
Franky menegaskan, WAJAN bukan proyek sesaat. Ia akan terus dikembangkan, termasuk integrasi dengan sistem aduan di tingkat kabupaten.
“Kami ingin WAJAN jadi budaya baru. Pemerintah yang cepat merespons, masyarakat yang aktif menyampaikan aspirasi. Sinergi ini akan membuat Tajinan lebih maju,” tutupnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rifky Rezfany |