Pemerintahan

BPOLBF, Dorong Pariwisata Labuan Bajo Berkelanjutan Berbasis Keagamaan di Seminar Internasional

Jumat, 19 September 2025 - 17:14 | 6.64k
Peresmian Seminar Internasional di Unika. (Foto : BPOLBF for TIMES Indonesia)
Peresmian Seminar Internasional di Unika. (Foto : BPOLBF for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KUPANG – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan, salah satunya dengan berpartisipasi aktif dalam Seminar Internasional bertajuk “Questioning Tourism: The Role of Catholicism in Asia Tourism.” Dari tema itu sudah dapat diketahui bagaimana mendorong kepariwisataan dengan pendekatan keagamaan.

Diketahui, seminar internasional ini merupakan kolaborasi antara Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng dan Initiative for the Study of Asian Catholics (ISAC). Tak kaleng-kaleng, dalam seminar itu menghadirkan akademisi, pemimpin gereja dari dalam dan luar negeri, pejabat pemerintah, serta berbagai pemangku kepentingan pariwisata untuk berdialog mengenai masa depan pariwisata Asia termasuk Labuan Bajo Flores dalam perspektif Katolik dan budaya lokal.

Advertisement

Seminar berlangsung sejak 17 September hingga 20 September 2025 mendatang di Aula Gedung Utama Timur (GUT) lantai 5, Unika St. Paulus Ruteng. Adapun total presenter dalam seminar ini sebanyak 18 orang dari berbagai negara seperti Indonesia, Jepang, Korea, Amerika, Filipina, Singapura, dan China. 

Tujuan khusus dari konferensi ini adalah menggali berbagai topik dan analisis mengenai bagaimana pariwisata dan kekatolikan saling memengaruhi, memberi dampak, atau bahkan mendefinisikan ulang satu sama lain, terutama dalam konteks Asia. 

Dalam sesi pembukaan seminar yang berlangsung, pada 17 September 2025, Dr. Michel Chambon, Asia Research Institute, National University of Singapore, Founding coordinator of ISAC menegaskan, bahwa kekatolikan dan kepariwisataan adalah dua hal yang saling beririsan. 

“Nilai-nilai kekatolikan misalnya, dapat memberikan pedoman dalam pengembangan pariwisata yang berpihak pada alam, budaya, dan masyarakat sehingga terwujud pariwisata yang berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Katolik Indonesia St. Paulus Ruteng Dr. Agustinus Manfred Habur, Lic.Theol., turut menyampaikan, bahwa seminar ini menjadi sangat penting demi pengembangan pariwisata yang holistik dan berkelanjutan. 

Peresmian-Seminar-Unika-2.jpg

“Kegiatan ini menggarisbawahi betapa strategis dan mendesaknya pembahasan tentang pengembangan pariwisata yang holistik. Kami berharap konferensi ini membawa banyak pertanyaan, masukan, dan pedoman bagi arah pengembangan pariwisata yang baik, khususnya untuk Flores,” jelas Romo Manfred. 

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Bupati Manggarai, Heribertus NabitIa. Dirinya menambahkan, bahwa Pemda Manggarai menyambut baik kegiatan ini karena sangat relevan untuk menjaga arah pembangunan pariwisata tetap berada pada jalur yang benar. 

"Budaya dan agama adalah dua pilar penting dalam pariwisata Manggarai. UNIKA Ruteng membawa tema yang sangat relevan dan penting pada saat yang tepat, untuk menjaga arah pembangunan pariwisata tetap berada pada jalur yang benar," tuturnya.

Senada dengan itu, Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono menekankan pentingnya forum internasional seperti ini dalam memperkaya arah pembangunan pariwisata di Indonesia maupun Asia. 

“Pariwisata adalah ruang perjumpaan lintas budaya, agama, dan nilai-nilai kemanusiaan. Karena itu, seminar internasional ini menjadi kesempatan penting untuk saling bertukar gagasan dan pengalaman, sekaligus memperkuat komitmen kita membangun pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat," ungkapnya. 

Setelah sesi pembukaan, acara ini berlanjut dengan Gala Dinner yang menjadi ajang silaturahmi antara para pembicara, peserta, dan tamu undangan. Turut hadir Wakil Bupati Manggarai Timur, jajaran narasumber, para dosen Universitas Katolik Indonesia St. Paulus Ruteng, jajaran Pemerintah Daerah Manggarai, stakeholder pariwisata, serta para mahasiswa. Kehadiran berbagai pihak ini mempertegas semangat kebersamaan dalam membangun pemahaman baru mengenai pariwisata berbasis iman dan budaya. 

Dengan dukungan nyata ini, BPOLBF berharap seminar internasional dapat menghasilkan gagasan-gagasan segar dan konstruktif untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, serta memberi manfaat luas bagi masyarakat lokal di Flores maupun kawasan Asia secara lebih luas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES