SRT Banyuwangi Tumbuhkan Kepercayaan Diri dan Kreativitas Anak Lewat Panggung Seni
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) Banyuwangi bukan hanya menjadi tempat belajar membaca dan berhitung, tetapi juga ruang tumbuh bagi anak-anak penuh semangat dan kreativitas. Dari panggung seni hingga kegiatan olahraga, para siswanya tampil percaya diri, membawa semangat positif yang memperkaya setiap kegiatan daerah.
Terbaru, siswa SRT Banyuwangi menunjukkan bakat seninya dalam pembukaan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Bola Voli U-19 2025 di GOR Tawangalun, Banyuwangi, Senin (27/10/2025). Mereka bukan sekadar penonton, tetapi menjadi bagian penting dari pembukaan acara dengan menampilkan kesenian khas Bumi Blambangan.
Advertisement
Keterlibatan siswa SRT Banyuwangi yang berlokasi di Balai Diklat PNS, Licin, ini merupakan wujud nyata dari pembelajaran berbasis pengalaman. Para guru meyakini bahwa anak-anak akan lebih cepat memahami nilai kebersamaan, tanggung jawab, dan cinta budaya jika mereka terlibat langsung dalam kegiatan nyata.
“Hari ini anak-anak SRT tampil dalam pembukaan Kejurprov Bola Voli. Ada 30 siswa yang latihan hanya satu hari penuh. Mereka digembleng langsung oleh Pak Sabar, berkolaborasi dengan sanggar tari beliau untuk menampilkan tarian kesenian Banyuwangi,” ujar Waka Kesiswaan SRT Banyuwangi, Desi Wulandari.
Menurut Desi, keikutsertaan siswa dalam berbagai kegiatan bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari proses pendidikan karakter. Melalui pengalaman tampil di depan publik, anak-anak belajar menumbuhkan rasa percaya diri, melatih keberanian, dan mengekspresikan jiwa seni mereka.
Foto bersama Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi dan guru pendamping usai tampil pada pembukaan Kejurprov Bola Voli. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
“Tujuan utamanya untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. Kami ingin mereka terbiasa tampil di publik agar berani menunjukkan kemampuan dan kreativitasnya,” tuturnya.
Keterlibatan siswa SRT Banyuwangi tidak berhenti pada satu kegiatan saja. Sebelumnya, mereka juga berpartisipasi dalam ajang Festival Gandrung Sewu dan Banyuwangi Percussion Festival.
“Harapannya, ke depan anak-anak bisa ikut dalam berbagai lomba lain, baik di tingkat Banyuwangi maupun nasional,” ujarnya.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini, menyampaikan bahwa keterlibatan siswa SRT dalam berbagai kegiatan daerah menjadi sarana penting untuk menunjukkan potensi mereka kepada masyarakat luas.
“Biar semua tahu bahwa di Banyuwangi ada Sekolah Rakyat. Walaupun mereka berasal dari keluarga kurang mampu, anak-anak ini punya kemampuan luar biasa dan tidak kalah dengan siswa lainnya,” ungkapnya.
Pemerintah daerah, lanjut Henik, terus berupaya membuka ruang agar siswa SRT Banyuwangi memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Setiap ada kegiatan publik atau edukatif, mereka akan dilibatkan agar anak-anak bisa tampil dan memperoleh pengalaman berharga.
“Kalau nanti ada kegiatan Banyuwangi Festival atau ajang lain, pasti akan kami libatkan. Ini bukan hanya soal tampil, tapi juga tentang memberi mereka rasa percaya diri,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu siswa, Suci Olivia, mengaku bangga bisa ikut tampil dalam berbagai acara daerah. “Senang sekali bisa tampil di depan banyak orang. Awalnya deg-degan, tapi setelah latihan dan tampil bareng teman-teman, rasanya percaya diri dan bangga,” ujar siswi kelas VII itu sambil tersenyum.
Kisah para siswa SRT Banyuwangi menjadi pengingat bahwa setiap anak memiliki potensi luar biasa. Dengan dukungan dan kesempatan yang tepat, mereka bukan hanya mampu tampil percaya diri, tetapi juga tumbuh menjadi generasi kreatif dan membanggakan Bumi Blambangan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Imadudin Muhammad |
| Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |