Pemerintahan

Menko Pangan dan Ulama di Bondowoso Komitmen Swasembada

Rabu, 05 November 2025 - 17:57 | 424
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat hadiri Multaqo Ulama di Pondok Pesantren Al Islah Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat hadiri Multaqo Ulama di Pondok Pesantren Al Islah Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa ketahanan dan kemandirian pangan merupakan pondasi utama dalam membangun kedaulatan bangsa. 

Pesan tersebut ia sampaikan saat menghadiri Multaqo Ulama di Pondok Pesantren Al Islah, Desa Dadapan, Kecamatan Grujugan, Bondowoso, Rabu (5/11/2025).

Advertisement

 Zulkifli Hasan mengatakan, kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berfokus pada upaya mewujudkan kembali cita-cita ekonomi kerakyatan yang berpijak pada nilai-nilai Pancasila. 

Salah satu bentuk nyatanya, kata dia, adalah penguatan peran koperasi desa dan kelurahan sebagai motor penggerak ekonomi rakyat.

“Ekonomi rakyat itu koperasi. Kita juga berupaya memastikan kebutuhan gizi anak-anak, ibu hamil, dan balita terpenuhi. Saat ini, penerima manfaat program pangan nasional telah mencapai 82,9 juta orang,” ujarnya.

Zulhas juga menyinggung pembangunan Danantara sebagai salah satu langkah strategis memperkuat ketahanan nasional, terutama dari aspek pangan dan pertahanan negara. Namun, ia menekankan bahwa seluruh program tersebut hanya dapat berjalan efektif bila bangsa ini menjaga persatuan.

“Kita harus kompak. Setelah pemilu selesai, tidak perlu ribut lagi. Kalau umat Islam bersatu, agama lain juga bersatu, maka Indonesia akan kuat dan maju. InsyaAllah masa depan Indonesia akan cerah,” tegasnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al Islah Bondowoso, KH. Toha Yusuf Zakaria menjelaskan, Multaqo Ulama kali ini diikuti sekitar 1.500 ulama dari berbagai daerah.

Kegiatan tersebut lanjut dia, menjadi wadah konsolidasi dan sinergi antara pesantren, tokoh agama, serta pemerintah dalam memperkuat peran keagamaan sekaligus ketahanan pangan nasional.

“Harapan kami, para kiai, pesantren, dan tokoh cendekia bisa terlibat aktif membantu pemerintah. Tidak hanya dalam urusan pangan, tetapi juga di bidang sosial, ekonomi, dan kebangsaan,” ujarnya.

Kiai Toha menambahkan, Ponpes Al Islah telah lebih dulu menerapkan kemandirian di bidang pangan melalui berbagai unit usaha pertanian dan peternakan.

“Kami sudah mengelola sawah, menanam padi dan tebu, juga memiliki peternakan kambing, ayam, dan lele. Ini bentuk nyata kontribusi pesantren untuk swasembada pangan,” jelasnya.

Ia menegaskan, pesantren memiliki peran strategis lintas sektor, tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga sosial, politik, ekonomi, dan budaya.

“Pesantren itu pusat peradaban. Maka sudah semestinya ikut berkontribusi di berbagai bidang demi kemaslahatan umat,” pungkasnya.(*)

 

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES