Pemerintahan

PKK dan Dinsos Kota Malang Ajak Masyarakat Kreatif Sajikan Menu Sehat untuk Tekan Stunting

Jumat, 07 November 2025 - 15:21 | 1.23k
Sosialisasi cipta menu sehat oleh TP PKK dan Dinsos Kota Malang di Kecamatan Blimbing. (Foto: Dok. Dinsos Kota Malang/TIMES Indonesia)
Sosialisasi cipta menu sehat oleh TP PKK dan Dinsos Kota Malang di Kecamatan Blimbing. (Foto: Dok. Dinsos Kota Malang/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Tim Penggerak PKK Kota Malang terus memperkuat upaya percepatan penurunan stunting. Salah satunya melalui kegiatan Cipta Menu Sehat untuk Balita, Ibu Hamil, dan Ibu Menyusui yang digelar di lima kecamatan di Kota Malang.

Sosialisasi terakhir yang digelar di Kecamatan Blimbing sebagai lokasi ke-5, Ketua TP PKK Kota Malang, Hanik Andriani Wahyu Hidayat, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap pemenuhan gizi keluarga, khususnya di masa 1.000 hari pertama kehidupan yang menjadi kunci pencegahan stunting.

Advertisement

“Kami ingin mengajak para ibu dan keluarga untuk semakin kreatif dalam menyiapkan hidangan bergizi, kaya protein hewani dan nabati, serat serta vitamin,” ujar Hanik, Jumat (7/11/2025).

TP-PKK-Dinsos-Kota-Malang-3.jpg

Ia menegaskan, pencegahan stunting menjadi perhatian utama pemerintah dan sejalan dengan visi Ngalam Tahes dan Ngalam Ngopeni sebagai bagian dari 10 Dasa Bakti Unggulan Pemkot Malang.

“Kita ‘ngopeni’ generasi penerus sejak dalam kandungan, dan memberdayakan ibu-ibu agar paham gizi sehingga dapat mewujudkan keluarga yang sehat, cerdas, dan bahagia,” ungkapnya.

Ia juga mengapresiasi kehadiran Chef Henrico Christanto dari Hotel Santika Premiere Malang yang turut berbagi ilmu dalam penyajian menu sehat dan menarik sebagai inspirasi keluarga.

Hanik menegaskan bahwa upaya penurunan stunting merupakan gerakan sosial dan budaya yang dimulai dari meja makan keluarga. 

TP-PKK-Dinsos-Kota-Malang2.jpg

“PKK siap menjadi garda terdepan bersama kader posyandu dan seluruh pihak untuk mewujudkan Kota Malang yang makin Mbois Berkelas,” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito melalui Kabid Pengendalian Penduduk dan KB, Dian Sonyalia Caturrina, menyebut bahwa kegiatan ini diharapkan berdampak lebih luas, terutama dalam mengubah pola pikir keluarga mengenai pemenuhan gizi.

“Harapannya melalui pengetahuan ini dapat mengubah mindset keluarga untuk memberikan menu sehat, bergizi, beragam, aman dan seimbang bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui,” tutur Sonya.

Ia juga menyebut kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam penanganan stunting. Dinkes fokus pada intervensi spesifik, sementara Dinsos memperkuat intervensi sensitif melalui pendampingan keluarga oleh TPK hingga tingkat RW.

Berdasarkan Status Survei Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kota Malang pada Desember 2024 tercatat 22,7 persen, sementara hasil Bulan Timbang EPPGM menunjukkan angka 8 persen. Pemkot menargetkan prevalensi dapat terus ditekan hingga di bawah standar nasional.

“Targetnya tentu menurunkan angka stunting, minimal mendekati bahkan lebih baik dari target nasional,” ucapnya. (D)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES