Pendidikan

Orang Tua Diminta Tak Lepas Tanggung Jawab Anak di Daycare

Rabu, 10 September 2025 - 00:12 | 6.36k
Para orang tua bermain bersama anak di Taman Asuh Sayang Anak Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta Timur. (FOTO: ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Para orang tua bermain bersama anak di Taman Asuh Sayang Anak Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta Timur. (FOTO: ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menegaskan bahwa orang tua tidak boleh serta-merta melepas tanggung jawab ketika menitipkan anak di tempat penitipan anak atau daycare. Orang tua tetap memiliki peran utama dalam pengasuhan meski anak berada di bawah pengawasan pengasuh.

Direktur Kebijakan Strategi Bidang Peningkatan Akses dan Kualitas Pembangunan dan Pelayanan Keluarga Kemendukbangga/BKKBN, Pintauli Romangasi Siregar, menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam memahami sistem pengasuhan yang ada di daycare.

Advertisement

"Orang tua dengan daycare di mana anaknya dititipkan itu juga harus memahami, seperti apa daycare-nya. Jangan hanya berpikir, 'Pokoknya saya titip, saya kerja.' Tidak bisa seperti itu karena anak tetap harus diasuh dan dimengerti orang tuanya," ujarnya di Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Program Tamasya untuk Daycare Aman

Lebih lanjut, Pintauli mengungkapkan bahwa Kemendukbangga/BKKBN telah meluncurkan program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya). Program ini bekerja sama dengan sejumlah universitas negeri seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) guna menyusun rekomendasi standar daycare yang aman dan ramah anak.

"Harapannya, apa yang sudah dibangun melalui Tamasya ini menjadi satu kesatuan, sehingga pengasuhan anak dapat diterima dengan baik karena itu memang hak anak," tambahnya.

Menurutnya, tujuan utama Tamasya adalah memberikan rasa aman kepada orang tua saat menitipkan anak. Daycare tidak hanya menjadi tempat penitipan, tetapi juga sarana edukasi bagi orang tua tentang pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak, termasuk pengukuran dan penimbangan rutin.

Daycare Harus Bersertifikat dan Edukatif

Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Strategi Pembangunan Keluarga, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kemendukbangga/BKKBN, Ukik Kusuma Kurniawan, menegaskan bahwa setiap lembaga atau instansi perlu memiliki daycare bersertifikat.

"Perlu ada pendampingan bagi petugas, bagi orang tua, dan rujukan bagi anak yang membutuhkan layanan khusus," jelas Ukik.

Ia juga menyoroti pentingnya keterampilan para pengasuh. Menurutnya, pengasuh di daycare harus mampu memberikan stimulasi kognitif maupun psikomotorik pada anak usia dini, bukan sekadar menjaga keamanan fisik.

"Banyak hal yang perlu dipantau, mulai dari pencegahan kekerasan hingga kemampuan pengasuh dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang anak," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES