Pendidikan

Pascasarjana UIN KHAS Jember Bahas Fikih Keluarga dalam Perspektif Global

Kamis, 16 Oktober 2025 - 11:31 | 802
Pascasarjana UIN KHAS Jember menggelar kuliah tamu bertajuk “Fiqh al-Usrah dan SDGs: Merumuskan Paradigma Baru Peradaban”, Kamis (16/10/2025). (foto: UIN KHAS Jember)
Pascasarjana UIN KHAS Jember menggelar kuliah tamu bertajuk “Fiqh al-Usrah dan SDGs: Merumuskan Paradigma Baru Peradaban”, Kamis (16/10/2025). (foto: UIN KHAS Jember)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pascasarjana Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS Jember) mengangkat tema Fiqh al-Usrah atau fikih keluarga dalam konteks pembangunan berkelanjutan dunia (SDGs) melalui kuliah tamu bertajuk “Fiqh al-Usrah dan SDGs: Merumuskan Paradigma Baru Peradaban”, Kamis (16/10/2025).

Kegiatan ini menghadirkan akademisi dari UIN Walisongo Semarang dan diikuti oleh mahasiswa program Magister serta Doktor Hukum Keluarga Islam.

Advertisement

Moderator kegiatan, Dr. H. Muhammad Fauzinudin Faiz, S.H.I., M.H.I., membuka diskusi dengan menegaskan pentingnya keluarga sebagai pilar utama peradaban. Mengutip pemikiran Ibn Khaldun, ia menyebut keluarga sebagai “benih pertama peradaban” yang kini perlu dilihat dalam kerangka global, tidak hanya dalam ruang keislaman, tetapi juga terkait agenda pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

Dalam pemaparannya, Faiz menjelaskan bahwa Fiqh al-Usrah memiliki potensi besar sebagai paradigma baru dalam pembangunan global. Fikih ini, katanya, tidak hanya menekankan pada keberlanjutan sumber daya alam (sustainability of resources), tetapi juga pada keberlanjutan nilai-nilai (sustainability of values) yang menjadi fondasi moral masyarakat. Dengan demikian, keluarga ditempatkan bukan sekadar unit sosial, melainkan sebagai institusi peradaban.

Direktur Pascasarjana UIN KHAS Jember, Prof. Dr. H. Mashudi, M.Pd., menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat tradisi riset dan publikasi ilmiah internasional di lingkungan Pascasarjana.

“Kami ingin hasil-hasil pemikiran akademik dari UIN KHAS tidak hanya bergaung di tingkat nasional, tetapi juga menjadi bagian dari percakapan akademik dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. H. Pujiono, Kaprodi Program Doktor Hukum Keluarga Islam, menilai kolaborasi lintas kampus semacam ini sangat penting untuk memperluas wawasan mahasiswa.

“Pertemuan dengan akademisi dari luar kampus memperkaya perspektif dan memperkuat roadmap pengembangan keilmuan hukum keluarga Islam,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Dr. Ishaq, M.Ag., Kaprodi Magister Hukum Keluarga Islam. Ia menyebut kuliah tamu ini memberi pengalaman strategis bagi mahasiswa untuk menghubungkan teori dan praktik.

“Forum seperti ini membantu mahasiswa memahami fikih keluarga dalam konteks global dan aplikasinya terhadap isu-isu kontemporer,” katanya.

Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Para peserta aktif berdiskusi mengenai relevansi fikih keluarga dalam membangun tatanan sosial yang berkelanjutan. Melalui agenda seperti ini, Pascasarjana UIN KHAS Jember menegaskan perannya sebagai pusat kajian hukum keluarga Islam yang tidak hanya berakar pada tradisi keilmuan Islam, tetapi juga terbuka terhadap dialog global dan kontribusi akademik internasional. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES