Pendidikan

Buka Lapangan Kerja Desa, Paving Penyerap Banjir dari Limbah PLTU Hasil Inovasi ITS

Jumat, 31 Oktober 2025 - 12:04 | 852
Dr Eng Ir Yuyun Tajunnisa ST MT IPM ASEAN (kiri bermasker) dan tim saat melakukan pengawasan produksi paving porous di rumah usaha BUMDes Sumberejo, Probolinggo. (FOTO: ANTARA/HO-Humas ITS)
Dr Eng Ir Yuyun Tajunnisa ST MT IPM ASEAN (kiri bermasker) dan tim saat melakukan pengawasan produksi paving porous di rumah usaha BUMDes Sumberejo, Probolinggo. (FOTO: ANTARA/HO-Humas ITS)

TIMESINDONESIA, SURABAYADepartemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS mengembangkan inovasi paving porous berbasis limbah fly ash dari pembangkit listrik tenaga uap sebagai solusi mitigasi banjir sekaligus pemberdayaan ekonomi desa. Material ramah lingkungan ini telah dikomersialkan melalui kolaborasi dengan BUMDes Sumberejo, Probolinggo.

Ketua Tim Penelitian DTIS ITS, Dr. Yuyun Tajunnisa, Jumat (31/10/2025) menjelaskan kelemahan sistem konvensional. "Pengerasan dengan permeabilitas rendah yang banyak digunakan di perkotaan tidak mampu mengalirkan air secara efektif, sehingga air hujan tertahan di permukaan," ujarnya. Paving block biasa memiliki daya serap minimal yang memicu genangan.

Advertisement

Solusinya, tim mengembangkan paving porous dengan memanfaatkan limbah pembakaran batubara dari PLTU sebagai pengganti parsial semen. "Material ini memanfaatkan limbah pembakaran batubara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai pengganti sebagian semen, sehingga menekan biaya produksi sekaligus mengurangi emisi karbon," jelas Yuyun.

Penelitian yang didanai Kemdiktisaintek ini melalui pengujian sesuai standar SNI, menunjukkan kombinasi fly ash dan CaCO₃ menghasilkan paving dengan karakteristik mekanis kuat dan permeabilitas tinggi. Tahap hilirisasi dan komersialisasi dikembangkan bersama Departemen Manajemen Bisnis ITS.

Ketua BUMDes Sumberejo, Slamet Hariyadi, membuktikan dampak positif inovasi ini. "Dampaknya sudah terasa, karena usaha produksi paving di desa kami turut membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan penghasilan warga," ujarnya mengenai kolaborasi sejak 2023.

Penelitian yang melibatkan delapan dosen serta mahasiswa ini mendukung tiga poin Sustainable Development Goals: industri dan infrastruktur berkelanjutan, kota dan komunitas berkelanjutan, serta kemitraan untuk mencapai tujuan. Inovasi ini tidak hanya menjawab masalah lingkungan tetapi juga menciptakan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES