Pendidikan

Festival Tunas Bahasa Ibu di Gresik, Pelajar Didorong Lestarikan Bahasa Jawa

Sabtu, 01 November 2025 - 12:25 | 1.31k
Anggota DPRD Gresik Ricke Mayumi (Dua dari kanan) saat membuka kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu di Aula Ainul Yaqin Dispendik Gresik (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Anggota DPRD Gresik Ricke Mayumi (Dua dari kanan) saat membuka kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu di Aula Ainul Yaqin Dispendik Gresik (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Semangat melestarikan bahasa daerah terus digaungkan di Kabupaten Gresik. Melalui Festival Tunas Bahasa Ibu, para pelajar jenjang SMP diajak mencintai sekaligus menjaga warisan budaya lokal.

Kegiatan yang digelar oleh Musyawarah Guru Bahasa Jawa ini berlangsung di Aula Ainul Yaqin Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Sabtu (1/11/2025).

Advertisement

Dalam kesempatan itu, para pelajar perwakilan dari SMP di Kota Pudak tampil mengikuti aneka perlombaan seperti menulis aksara Jawa, nembang macapat, mendongeng, hingga ndagel Jawa.

Anggota DPRD Gresik Fraksi Gerindra Ricke Mayumi yang hadir dan membuka kegiatan itu menyampaikan apresiasinya kepada para guru dan pelajar yang ikut serta.

Menurutnya, penguasaan bahasa daerah bukan hanya soal komunikasi dan pembelajaran bahasa daerah, tetapi juga bagian membentuk karakter anak.

“Bahasa daerah adalah akar budaya. Tadi saya melihat ada lomba Macapat asli Gresik. Jangan lelah belajar dan menjaga tradisi kita. Ini bekal moral dan karakter bagi generasi muda,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberagaman suku di Gresik harus menjadi penguat nilai kearifan lokal. “Di sini ada banyak suku. Tapi kita punya budaya dan bahasa daerah sebagai jati diri. Ini harus terus dirawat,” imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Pengelolaan SMP Dispendik Gresik, Syifaul Qulub menjelaskan bahwa pelajaran bahasa daerah menjadi bagian penting dalam pembentukan kepribadian siswa.

“Bahasa daerah membentuk karakter dan perilaku. Ada filosofi nilai di dalamnya. Karena itu pelajaran bahasa daerah masih sangat relevan bagi anak-anak kita,” jelasnya.

Gus Afuk berharap festival ini menjadi momentum agar pelajar semakin mencintai bahasa ibu dan memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

"Ini merupakan agenda tahunan yang diinisiasi komunitas guru bahasa daerah sebagai upaya melestarikan bahasa Jawa khususnya di Gresik," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES