Pendidikan

Jadi Sekolah Ketahanan Pangan, Gubernur Jatim Sebut SMA Negeri 1 Bondowoso Bisa Jadi Pemasok MBG

Sabtu, 01 November 2025 - 20:03 | 968
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memanen bawang prei di lahan milik SMA Negeri 1 Tenggarang (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memanen bawang prei di lahan milik SMA Negeri 1 Tenggarang (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSOGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan SMA Negeri 1 Tenggarang Bondowoso, sebagai Sekolah Inovatif Ketahanan Pangan (SIKAP), Sabtu (1/11/2025). 

Sebelum peresmian, tampak orang nomor satu Jatim itu ditemani Bupati Bondowoso Abd Hamid Wahid, Wabup As’ad Yahya Syafi'i dan jajaran Forkopimda, meninjau langsung lahan yang ditanami sayuran dan buah-buahan milik sekolah.

Advertisement

Di lahan yang persis berada di belakang sekolah tersebut, Gubernur melihat langsung sejumlah komoditas yang ditanam. Seperti ketela pohon, pisang, bawang prei, ubi ungu, cabai dan komoditas lainnya. 

Bahkan Gubernur Khofifah, juga sempat memanen langsung hasil tanam di lahan school food care SMA Negeri 1 Tenggarang. 

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, bahwa SIKAP ini sudah sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka.

Menurutnya, lokasi lahan yang saat ini jadi lahan pertanian awalnya tempat tumpukan sampah. “Sekarang sampahnya bisa diolah dan dijadikan pupuk,” paparnya.

Hasil turun langsung tadi, Gubernur meninjau ada kualitas tanaman buah dan sayur. Menurutnya, nanti bisa jadi penguat untuk ketahanan pangan. 

Ia menegaskan, bahwa lahan pertanian milik SMA tersebut bisa jadi laboratorium edukasi para siswa. Nanti kalau produknya sudah ada, terukur dan berkelanjutan, maka bisa jadi suplier SPPG untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Tidak hanya di SMA Negeri 1 Tenggarang kata dia, di Dampit dan SMAN Pandaan juga luar biasa untuk mendukung ketahanan pangan. 

Pihaknya ingin memastikan lahan sekolah yang ada di naungan pemprov terutama SMA dan SMK tetap produktif. “Kita juga sampaikan ke pak Bupati. Kalau ada SD, atau SMP mungkin TK, kalau punya lahan dimaksimalkan. Kalau tidak punya lahan ya polibag,” paparnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES