Pendidikan

UI, Komoenitas Makara, dan Urban Spiritual Indonesia Kenang dan Beri Penghormatan pada Pahlawan Rakyat

Selasa, 11 November 2025 - 23:45 | 404
UI, Komoenitas Makara, dan Urban Spiritual Indonesia Kenang dan Beri Penghormatan pada Pahlawan Rakyat . (FOTO: dok. Dit. Kebudayaan UI for TIMES Indonesia)
UI, Komoenitas Makara, dan Urban Spiritual Indonesia Kenang dan Beri Penghormatan pada Pahlawan Rakyat . (FOTO: dok. Dit. Kebudayaan UI for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Memperingati Hari Pahlawan, Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Kebudayaan bekerjasama dengan Komoenitas Makara dan Urban Spiritual Indonesia mempersembahkan Majelis Nyala Purnama #7, pada Senin (10/11/2025) malam. 

Bertemakan: “Pahlawan Rakyat” acara yang digelar di Selasar Makara Art Center UI pada peringatan Hari Pahlawan ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti orasi budaya, pentas musik, tari, pembacaan puisi, dan meditasi.

Advertisement

Direktur Kebudayaan UI Ngatawi Al-Zastrouw, Direktur Sejarah dan Permuseuman Kementerian Kebudayaan Agus Mulyana, pendiri Urban Spiritual Indonesia Turita Indah Setyani, Indra Sabil AFI, Tunas Muda, Aryo Srengenge, Swara SeadaNya, dan Hadrah Banjari Assalam turut serta sebagai pengisi acara. 

Menurut Ngatawi, acara ini sebagai bentuk penghormatan untuk mereka yang berjasa pada negeri ini namun tak pernah tersebutkan dan tak ada yang mengenang. Bahkan di setiap nama besar pahlawan bangsa ada sosok yang mendukung keberhasilan perjuangan mereka, itulah pahlawan rakyat jelata. 

“Meski dekat dengan rakyat dan memiliki peran strategis dalam perjuangan tapi pahlawan rakyat sering dilupakan bahkan tidak mendapat perhatian. Saatnya kita memberi apresiasi untuk pahlawan rakyat dan mencari sosok pahlawan yang benar-benar berjuang untuk rakyat,” ucapnya dalam keterangan pers yang diterima TIMES Indonesia, Selasa (11/11/2025). 

Hal senada juga disampaikan Ketua Komoenitas Makara Fitra Manan yang mengatakan bahwa di setiap lembar sejarah yang berkilau, ada ribuan nama yang hilang dan wajah yang terlupakan. 

Menurutnya, mereka adalah para pahlawan tak dikenal, pejuang sejati yang mengorbankan masa muda dan nyawa mereka, bukan demi ketenaran, melainkan demi cita-cita mulia. Mereka berjuang dalam senyap, rela menjadi pupuk bagi pohon kemerdekaan yang kita nikmati hari ini. 

“Mengenang mereka adalah bukan tentang mencari nama untuk diukir, jiwa besar yang rela memberi segalanya tanpa menuntut imbalan adalah pelajaran keikhlasan yang terpenting. Dengan mengenang mereka, kita memastikan bahwa api semangat dan keberanian yang mereka nyalakan tidak akan pernah padam,” katanya.

Pendiri Urban Spiritual Indonesia Turita Indah Setyani mengungkapkan hadirnya kegiatan ini untuk menghormati jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa dan sebagai penutup acara, para peserta diajak bermeditasi bersama untuk lebih memahami makna sebenarnya dari inti perjuangan. 

“Yaitu berjuang untuk kemerdekaan dan kebebasan, pahlawan rakyat bagi bangsa, sedangkan meditasi membantu individu menjadi pahlawan bagi diri sendiri mencapai kemerdekaan dan kebebasan dari pikiran dan emosi yang membelenggu,” ungkapnya. 

“Dalam konteks ini, meditasi dapat dilihat sebagai bentuk perjuangan batin untuk mencapai kesadaran kemerdekaan dan kebebasan diri sendiri. Seperti pahlawan rakyat yang berjuang melawan penjajah, meditasi membantu individu “melawan” pikiran dan emosi negatif yang dapat menjajah diri sendiri,” tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES