Peristiwa Daerah

Harlah Emas, DPW PPP Jatim Napak Tilas ke Makam Tokoh Partai

Jumat, 06 Januari 2023 - 20:51 | 69.10k
Harlah PPP ke-50, DPW PPP Jatim beserta banom bersilaturahmi ke keluarga dan ziarah ke makam tokoh serta pejuang partai.(Dok.PPP Jatim)
Harlah PPP ke-50, DPW PPP Jatim beserta banom bersilaturahmi ke keluarga dan ziarah ke makam tokoh serta pejuang partai.(Dok.PPP Jatim)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) genap berusia emas atau 50 tahun pada 5 Januari 2023 kemarin. Pada usia emas ini, DPW PPP Jatim bersama badan otonom (Banom) partai menggelar berbagai kegiatan salah satunya ziarah napak tilas mengunjungi makam tokoh dan pejuang partai.

Ketua DPW PPP Jatim, Mundjidah Wahab mengatakan tema Harlah PPP ke-50 yakni 'Satu Tujuan Menjemput Kemenangan' di tahun 2024.

Advertisement

Oleh karena itu, pada momen harlah ini, Mundjidah mengungkapkan para kader PPP di Jatim berziarah ke makam pendiri dan pejuang PPP di Bumi Majapahit.

"Saya tadi juga ziarah ke makam pejuang PPP termasuk tadi sebelum ke sini ke makam Mbah Bisri Syansuri dan Mbah Wahab Chasbullah," kata Mundjidah di Kantor DPW PPP Jatim, Jumat (6/1/2023). 

Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Kakbah (GPK) Jawa Timur, Mujtahidur Ridho menjelaskan, jika bagi GPK, ziarah ke makam para tokoh dan pejuang partai harus ditradisikan. Menurutnya, hal itu bagus sebagai sarana refleksi dan muhasabah khidmah ke PPP.

Pria yang akrab disapa Gus Edo ini mengatakan, pihaknya berziarah dan bersilaturahmi ke keluarga mantan Ketua DPW Jatim. Di antaranya, KH Masykur Hasyim, KH Sumli Sadeli, dan KH Soeleiman Fadli.

"Sebagai generasi muda, GPK akan terus belajar kepada para tokoh dan pejuang partai. Kita punya tanggungjawab besar melanjutkan perjuangan beliau-beliau telah mendahului," tutur Gus Edo.

Lia Istifhama putri almarhum KH Masykur Hasyim mengungkapkan, pihaknya sebagai keluarga almarhum pejuang PPP sangat berterimakasih dan mengapresiasi. Sebab, para pengurus dan kader PPP tetap menyambung silaturahmi pada keluarga besar pejuang PPP yang telah mendahului.

Perempuan yang akrab disapa Ning Lia ini menilai, prinsip tetap Istiqomah membangun silaturahmi tentu menjadi indikator penting untuk menguatkan visi misi PPP. Karena silaturahmi pasti membawa keberkahan.

"Alhamdulillah, kami mengapresiasi DPW PPP Jatim beserta banom partai tidak melupakan perjuangan tokoh - tokoh PPP Jatim, termasuk almarhum Kiai Masykur Hasyim," tambah bakal calon Senator Jatim tersebut. 

Meneladani Jejak KH Masykur Hasyim

Almarhum KH Masykur Hasyim menyisakan banyak kisah bijak. Hal ini sebagaimana diceritakan oleh Lia Istifhama, salah satu putrinya. Berikut teladan yang bisa diambil dari sosok bersahaja ini dalam bingkai kenangan Lia Istifhama. 

Lia Istifhama mengisahkan jika KH Masykur Hasjim adalah pengagum Rasulullah SAW. Beliau sangat sering menceritakan kisah Rasulullah SAW dan para sahabatnya. 

"Saya merasakan banget kalau ayah saya sangat mengagumi Rasulullah. Saya berpikir, mungkin kekaguman tersebut menyatu dalam kehidupan nyata. Sejak dulu, saya kalau ditanya orang, berapa saudara? Selalu saya jawab bahwa kami enam bersaudara, 4 perempuan dan 2 laki-laki, seperti halnya putra putri Rasulullah dengan Siti Khadijah ra," ujar putri bungsu dari Hj. Aisyah, kakak kandung Gubernur Khofifah ini.

Rajin Membaca Hadis

KH Masykur Hasjim juga sering membaca kitab-kitab hadis, terutama Shahih Bukhari. Banyak lipatan dalam kitab-kitab tersebut. Bukti bahwa beliau tidak sekedar membeli sebuah buku atau kitab sebagai pajangan, melainkan memang membaca. Terbukti, memang banyak hadis yang beliau hafalkan. 

"Saya sejak dulu, jika bertanya tentang hadis, sering ke beliau langsung", jelas pembina Raudlatul Banin wal Banat Al-Masykuriyah tersebut.

"Saya yakin, siapapun yang pernah mengenal beliau, memiliki pendapat sama, yaitu tidak pernah melihat beliau marah," ujar Lia Istifhama

Banyak kisah yang mengakui sikap dermawan KH Masjkur Hasjim. 

"Saya sendiri melihat hal yang sama, yaitu gak mentoloan, gampang ngesakno dan ingin membuat orang senang. Oleh sebab itu, di usia tua beliau, kami selalu berusaha menunjukkan perhatian agar beliau tidak terlalu memikirkan banyak orang. Pernah saya bilang, banyak orang yang sudah dibantu ayah, banyak yang sudah berhasil dan sebagainya. Jadi ayah tidak perlu banyak mikir untuk nyenengin orang terus," kenang Lia Istifhama. 

Menjaga Kesehatan

KH Masykur Hasjim juga dikenal sebagai pribadi yang enerjik dan berusaha tetap menjaga kesehatan. Sebagai contoh, rajin naik sepeda ontel setiap pagi sampai jelang siang. Soal makanan, menghindari banyak lemak ataupun karbohidrat. Semua wajar saja, konsumsi gula juga jarang.

Ketika pandemi Covid 19 mulai terjadi, beliau mengurangi banyak aktivitas di luar maupun  berinteraksi dengan orang. Beliau juga suka mengonsumsi jamu selain habbatus sauda untuk menjaga kesehatan tubuh. 

Jika malam hari, terutama dini hari, biasanya KH Masykur Hasjim tidak tidur. Waktunya digunakan untuk ibadah, seperti sholat, mengaji, membaca wirid (dzikir), maupun membaca kitab. Kalaupun tertidur, biasanya sebentar saja untuk kemudian terbangun kembali. 

KH Masykur Hasjim sangat peduli dan sangat menyayangi anak kecil. Beliau juga sering diminta mendoakan anak kecil, misalnya, didoakan supaya sehat dari sakit ataupun supaya cerdas. 

"Anak-anak kecil pun nurut sama beliau, mungkin karena itu tadi, sikap ngemong dan sabarnya yah. Jadi anak kecil kalau dipangku beliau, pasti betah," tutur Lia Istifhama. 

NU tulen yang Memiliki Toleransi Tinggi 

Dalam dunia organisasi, KH Masykur Hasjim yang tumbuh dari kalangan Nahdlatul Ulama memiliki sikap toleransi tinggi. Beliau sangat-sangat NU tapi sangat menghargai perbedaan kultur dengan non NU. Terbukti, rekan KH Masykur Hasjim yang bukan dari NU, terlihat akrab dan berhubungan baik tanpa ada suatu perbedaan prinsipil antara NU dengan lainnya. 

"Yang saya pahami, bahkan tokoh non NU pun segan dengan beliau, sehingga jika ada suatu masalah antara kader NU dengan Non NU, biasanya cepat cair jika ada beliau menjadi penengahnya," tandasnya. 

Istilah singa podium sangat melekat pada KH Masykur Hasjim. Banyak rekan yang menceritakan betapa garangnya sang kiai ketika berpidato, berceramah. Beliau berani mengkritisi pemerintah, namun tidak sampai memprovokasi. Itu uniknya. Jadi beliau dikenal sebagai motivator agar rakyat kecil berani berpendapat, tapi bukan kemudian membenci pemerintah. 

Beliau sangat bisa menjaga sikap kritis dari radikalisme. Bahkan konon, beliau pernah ditangkap polisi karena garangnya berpidato. Namun ketika di kantor polisi, beliau malah bisa mengajak guyon polisi dan satu sama lain malah akrab. Dan memang tidak ada dampak negatif dari pidato beliau selama ini, tidak ada yang rusuh menjadi anti pemerintah dan sebagainya.

"Itu beberapa sikap bijak beliau yang saya pahami. Sedangkan mengenai wafatnya, beliau sering membaca hadis yang menjelaskan tentang bab 'mati mendadak'. Beliau juga pernah berujar, bahwa orang yang soleh, orang yang baik, wafatnya pada tanggal atau bulan yang sama dengan kelahiran. Beliau wafat pada bulan April, 12 hari sebelum hari ulang tahun," pungkas Lia Istifhama, putri KH Masykur Hasjim.

Oleh karena itu, pada Harlah Emas PPP tersebut, DPW PPP Jatim tak luput berziarah ke makam KH Masykur Hasjim beserta para pejuang partai lainnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES