Peristiwa Daerah

Kapasitas Diperkuat, Kader Desa di Gresik Diharapkan Berkontribusi Cegah Stunting

Minggu, 20 Juli 2025 - 16:06 | 11.17k
Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Desa di Kecamatan Bungah saat pelatihan Aplikasi eHDW (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia).
Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Desa di Kecamatan Bungah saat pelatihan Aplikasi eHDW (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, GRESIK – Kader Pembangunan Manusia (KPM) di tingkat desa terus diperkuat untuk menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Gresik

Di Kecamatan Bungah, para pengurus Paguyuban KPM yang dibentuk oleh Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Desa merumuskan berbagai program peningkatan kapasitas, termasuk pelaporan dan penginputan data melalui Aplikasi eHDW (Electronic Human Development Worker).

Advertisement

eHDW merupakan sebuah aplikasi seluler yang dirancang untuk mendukung program-program pembangunan manusia di tingkat desa.

Aplikasi ini mempermudah monitoring dan evaluasi terhadap berbagai indikator kesejahteraan masyarakat desa, karena terintegrasi dan bisa diakses oleh lintas kementerian.

Ketua Paguyuban KPM Bungah Husnul Auliya menekankan pentingnya kader stunting di desa-desa untuk meningkatkan kapasitas agar data yang diinput dalam aplikasi eHDW bisa akurat. Sehingga program-program pembangunan terutama terkait konvergensi stunting bisa lebih tepat sasaran. 

“Targetnya tentu kita siapkan program-program yang fokus terhadap penanganan stunting. Untuk itu sangat penting akurasi data yang diinput oleh kader desa ke dalam aplikasi eHDW,” ujarnya, Minggu (20/7/2025). 

Lia mengungkapkan bahwa Paguyuban Kader Pembangunan Manusia di Kecamatan Bungah sendiri mulai terbentuk sejak tahun 2022.

Keanggotaan paguyuban ini melibatkan beragam unsur, tetapi memiliki fokus tujuan yang sama, yakni menjalin kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak untuk mencapai keberhasilan dalam pencegahan stunting. 

“Jadi seluruh kepengurusan paguyuban ini ada perwakilan masing-masing desa se-Kecamatan. Ke depan kita akan merambah kecamatan-kecamatan lain, hingga tingkat kabupaten. Harapannya keberadaan paguyuban PKM ini dapat memudahkan pencegahan stunting di tengah masyarakat,” terangnya. 

Sementara Kepala Desa Sukorejo Bungah, Muslikh menyambut positif serta mengapresiasi Paguyuban KPM yang telah berperan aktif dalam penanganan dan pencegahan stunting di desa-desa.

Menurutnya, peran mereka akan sangat membantu kerja-kerja pemerintah desa dalam merealisasikan program-program kesejahteraan di tengah masyarakat. 

“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi Pagiyuban KPM ini. Karena peran mereka sangat membantu kerja-kerja pemerintah desa dalam merealisasikan program-program kesejahteraan di tengah masyarakat, terutama dalam hal penanganan dan pencegahan stunting,” pungkasnya. 

Paguyuban KPM se-Kecamatan Bungah juga berencana menjalin kolaborasi dan bersinergi dengan berbagai instansi pemerintah, di antaranya pemerintah kecamatan, Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPA) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES