Peristiwa Daerah

Hadapi Darurat Sampah, Banjarmasin Gencarkan Program Tukar Sampah dengan Sembako

Kamis, 24 Juli 2025 - 22:53 | 13.37k
Ilustrasi sampah (FOTO: TIMES Indonesia)
Ilustrasi sampah (FOTO: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARMASINPemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, semakin mengintensifkan program penukaran sampah terpilah dengan bahan pokok (sembako) sebagai solusi kreatif mengatasi masalah sampah di wilayahnya.

"Jadi sekarang sampah seperti plastik, kertas, logam, hingga barang campuran memiliki nilai dapat ditukar dengan sembako," jelas Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman di Banjarmasin, Kamis (24/7/2025).

Advertisement

Program yang dinamai "Mamisah Ratik Bahurup Wan Sembako" (memilah sampah ditukar sembako) ini merupakan respons atas status darurat sampah yang diberlakukan di kota tersebut. Status ini muncul setelah penutupan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI per 2 Februari 2025.

Ikhsan menjelaskan bahwa penutupan TPAS utama kota yang masih menggunakan sistem open dumping ini memaksa warga harus memilah sampah dari rumah. Langkah ini bertujuan mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke TPAS Banjabakula di Banjarbaru milik Pemprov Kalsel.

Menurut Ikhsan, program ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah kota dalam membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang partisipatif dan berkelanjutan.

"Penukaran ini berdasarkan nilai jual dari jenis dan berat sampah yang dikumpulkan," terangnya. Sampah yang telah dipilah warga bisa ditukar dengan berbagai sembako seperti minyak goreng, mie instan, gula, hingga beras.

Program kolaboratif ini melibatkan berbagai pihak termasuk bank sampah, karang taruna, dan pelaku usaha. Ikhsan menilai pendekatan ini berhasil menciptakan paradigma baru dalam pengelolaan sampah.

"Kalau sebelumnya kegiatan memilah sampah dilakukan cuma-cuma, hari ini masyarakat melihat langsung manfaat ekonomi dari memilah sampah. Ini langkah konkret yang sangat efektif dalam menekan volume sampah dan membangun kesadaran lingkungan dari level rumah tangga," pungkas Ikhsan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES