Peristiwa Daerah

Pansel Umumkan Lima Besar Capim Baznas Kota Banjar, GPI Nyatakan Sikap

Kamis, 24 Juli 2025 - 23:01 | 21.05k
Ketua panitia Seleksi Capim Baznas, Agud Mulyana umumkan 5 besar Capim Baznas Kota Banjar. (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)
Ketua panitia Seleksi Capim Baznas, Agud Mulyana umumkan 5 besar Capim Baznas Kota Banjar. (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Ketua Panitia seleksi calon pimpinan Baznas Kota Banjar periode tahun 2025 hingga 2030, Agus Mulyana mengungkap hasil lima besar capim Baznas yang telah lolos verifikasi faktual dan investigasi.

Agus menyebut verifikasi dilakukan oleh Baznas RI dan Baznas Provinsi Jawa Barat pada 2 Juli lalu untuk mengetahui dan menilai pemahaman serta pemaparan masing-masing Capim Baznas Kota Banjar.

Advertisement

"Itu meliputi uji kompetensi substantif tentang regulasi zakat, fikih zakat, manajemen pengelolaan zakat yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pelaporan serta pertanggungjawaban pengelolaan zakat yang meliputi pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat yang akan dilakukan oleh para capim Baznas," beber Agus, Kamis (24/7/2025).

Hal tersebut sebagaimana telah diatur pasal 12 ayat (3) huruf (a) peraturan Baznas nomor 1 tahun 2019 tentang tata cara pengangkatan dan pemberhentian pimpinan Baznas Provinsi dan Kabupaten/Kota yang meliputi integritas, kapabilitas, akseptabilitas, profesionalitas, serta penelusuran rekam jejak para Capim yang diusulkan.

Adapun lima Capim Baznas yang terpilih yakni Drs H Undang Munawar (63), Asep Saepurrohman, S.H.I (59), Rd Anton Nurman Soleh SEI (50), Supriyanto, S.H.I (44) dan Yayat Hidayat, S.Pd (53).

Menanggapi hal tersebut, Ketua Pengurus Daerah Gerakan Pemuda Islam (PD GPI) Kota Banjar, Aan Setiana menyatakan sikap.

Dalam rangka alur pelaksanaan seleksi Baznas yang sudah mencapai kesimpulan, Aan menyebutkan bahwa pihaknya  memandang perlu untuk meminta penjelasan terukur, pasti, dan dapat diterima semua pihak.

"Kami menyoroti adanya dugaan posisi Amilin Baznas periode tahun 2025-2030 ini sangat mengedepankan barganing position pada kepentingan beberapa pihak," cetusnya.

Hal tersebut terbukti dengan usulan pelantikan yang diajukan, nilai bobot kecil pun bisa diajukan dilantik menjadi Amilin Baznas.

"Dalam hal ini, GPI Kota Banjar memberikan peringatan keras terhadap hal tersebut diatas.

Pasalnya, menjadi percuma dilakukan proses seleksi Baznas beberapa waktu lalu. Jika tolak ukur ranking test bukan menjadi rujukan, dapat kami simpulkan penentuan Amilin Baznas berdasarkan kepentingan politis yang tidak jelas," tegasnya.

GPI Kota Banjar disampaikan Aan, sangat resah dengan kondisi tersebut. Sebab, Amilin Baznas akan mengelola dana ummat yang begitu besar nilainya.

"Jika dimulai dengan ketidak jujuran dalam proses pemilihan Amilin Baznas, kami khawatir dalam pengelolaan dana ummat tersebut pun rentan terhadap manipulasi dan praktek ketidakadilan dalam pelaksanaannya," keluhnya.

Pihaknya menghimbau kepada para pihak terkait untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang terlanjur diambil agar segera diperbaiki. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES