Peristiwa Daerah

Insiden Duel Maut Pelajar, Disdikpora Cianjur Desak Orang Tua Aktif Awasi Anak dan Gencarkan Patroli

Jumat, 25 Juli 2025 - 17:00 | 11.97k
Kantor Disdikpora Cianjur (FOTO: Dudin for TIMES Indonesia)
Kantor Disdikpora Cianjur (FOTO: Dudin for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CIANJUR – Menyusul insiden duel maut pelajar di Kecamatan Leles, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur mengingatkan pentingnya keterlibatan orang tua dalam mengawasi aktivitas anak, khususnya di luar jam sekolah. 

Dalam situasi darurat semacam ini, Disdikpora Cianjur menegaskan bahwa pengawasan tidak cukup hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga harus diperkuat di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Advertisement

Kepala Disdikpora Cianjur, Ruhli Solehudin, mengatakan bahwa insiden tersebut menjadi pelajaran pahit yang tak boleh terulang. Menurutnya, banyak siswa yang masih berkeliaran di malam hari tanpa pengawasan, terutama di daerah perbatasan. 

"Kami meminta orang tua untuk lebih peduli dan terlibat aktif dalam mengontrol keberadaan anak-anak mereka, terutama saat malam," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (25/7/2025).

Untuk memperkuat pengawasan di luar sekolah, Disdikpora akan kembali menggencarkan razia dan patroli malam khusus pelajar. Hal ini dilakukan bekerja sama dengan aparat dan kepolisian setempat, mengingat banyaknya laporan pelajar yang masih berkumpul hingga larut malam tanpa alasan jelas. 

Ruhli menyebut, pengawasan dari pihak luar saja tidak akan cukup jika orang tua lepas tangan terhadap anaknya. Salah satu langkah konkret yang diterapkan adalah kewajiban bagi sekolah-sekolah di Cianjur untuk membentuk call center atau pusat panggilan. 

Lewat fasilitas ini lanjut dia, orang tua dapat memverifikasi langsung kegiatan yang diikuti anak-anak mereka, sekaligus mendapatkan informasi resmi dari sekolah terkait agenda atau aktivitas siswa. 

"Lebih lanjut dengan adanya call center, maka tidak ada lagi alasan orang tua tidak tahu anaknya sedang ada di mana dan sedang apa," tegas Ruhli menjabarkan.

Kemudian dia menambahkan, bahwa pihaknya juga akan memanggil kepala sekolah dari SMP dan MTs yang siswanya terlibat dalam perkelahian tersebut. 

Menurut informasi sementara, beberapa siswa yang terlibat sempat berpamitan kepada orang tuanya untuk mengikuti kegiatan sekolah, yang belakangan diketahui bukan agenda resmi sekolah. 

Dalam hal ini Ruhli sangat menyayangkan lemahnya komunikasi antara sekolah dan orang tua yang justru membuka celah bagi penyimpangan aktivitas siswa.

Lebih jauh dirinya berharap banyak dengan adanya kerja sama antara sekolah, aparat, dan orang tua dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang. 

"Kami menegaskan bahwa pengawasan pelajar bukan hanya tanggung jawab institusi pendidikan, melainkan juga tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat," tukasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES