Peristiwa Daerah

Pantai Parangkusumo Bantul Penuh Warna: Ribuan Orang Padati Festival Layang-Layang Internasional

Sabtu, 26 Juli 2025 - 20:15 | 16.15k
Suasana Festival Layang-Layang Internasional di Pantai Parangkusumo Bantul. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Suasana Festival Layang-Layang Internasional di Pantai Parangkusumo Bantul. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – style="text-align:justify">Langit Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul, Yogyakarta disulap jadi kanvas raksasa penuh warna. Ya, suasana itu terjadi karena sedang berlangsung ajang Jogja International Kite Festival 2025. Festival layang-layang bertaraf internasional ini digelar selama dua hari yaitu 26 hingga 27 Juli 2025.

Festival yang diikuti berbagai negara ini pun menyedot ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara. Jogja International Kite Festival bukan hanya ajang pertunjukan layangan, tapi juga menjadi panggung pertukaran budaya, edukasi anak-anak tentang seni dan teknologi layang-layang, serta mendongkrak ekonomi warga sekitar.

Advertisement

“Setiap ada festival layang-layang, kami selalu menyempatkan datang ke sini,” terang Basuki, wisatawan asal Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2025).

Selain itu, ada pula puluhan UMKM yang berjejer ikut meramaikan area festival layang-layang. Diantara tenant menjual produk lokal mulai dari kerajinan tangan, kuliner khas Bantul, hingga suvenir bertema layangan.

 

Untuk menghindari kemacetan dan menjaga keamanan, panitia dan aparat keamanan menyarankan pengunjung datang lebih pagi. Selain itu, penggunaan transportasi umum juga direkomendasikan untuk mengurangi beban kendaraan pribadi.

“Jangan lupa pakai topi dan sunblock, karena cuaca pantai cukup terik. Tapi dijamin seru, apalagi kalau suka foto-foto. Langit penuh warna akan jadi spot favorit,” ujar Bima (26), pengunjung dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Tak hanya menarik warga lokal Yogyakarta dan sekitarnya, festival layang-layang ini juga menjadi daya tarik besar bagi wisatawan domestik hingga luar negeri. Salah satu pengunjung asal Jakarta, Anita (32), mengaku sudah memesan penginapan sejak sebulan lalu demi menyaksikan festival ini.

“Saya dan keluarga sengaja datang ke Jogja karena penasaran. Tahun lalu lihat videonya viral banget. Layangan dari berbagai negara tampil, besar-besar dan warnanya indah sekali. Anak saya sudah nggak sabar,” ucapnya antusias.

Senada, seorang wisatawan asal Malaysia, Rahim bin Abdullah (41), mengatakan festival ini masuk dalam bucket list-nya sejak tahun lalu. “Saya dengar layangan tradisional dari negara-negara ASEAN dan Eropa akan ikut serta. Ini bukan sekadar festival, tapi pameran budaya langit,” ujarnya.

Polisi Terapkan Rekayasa Lalin Ketat

Disisi lain, untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, Polres Bantul bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Bantul telah melakukan skema rekayasa arus kendaraan secara khusus. Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan bahwa rekayasa lalu lintas ini diambil berdasarkan evaluasi tahun lalu yang sempat diwarnai kemacetan parah.

“Kami belajar dari pengalaman. Tahun ini pengaturan lebih ketat dan terkoordinasi,” tegasnya, Jumat (25/7/2025).

Dalam skema yang diterapkan, seluruh kendaraan dari arah Jalan Parangtritis akan diarahkan masuk melalui TPR Induk Parangtritis. Kendaraan dari titik ini tidak diperbolehkan belok kanan di simpang tiga Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) maupun simpang tiga Hotel Gandung, melainkan langsung diarahkan masuk ke kawasan Pantai Parangtritis.

Sementara itu, kendaraan dari arah Pantai Parangtritis maupun dari Gunungkidul akan diarahkan keluar melalui simpang tiga Hotel Gandung atau simpang tiga JJLS ke arah barat menuju Jalan Samas.

Tak hanya itu, sistem satu arah juga diberlakukan mulai dari simpang tiga Hotel Gandung hingga simpang empat Depok, melalui simpang tiga Cor Blok. Kendaraan kemudian dialihkan menuju Jalan Samas.

Untuk kendaraan dari arah Jalan Samas yang ingin menuju Pantai Parangtritis, wajib masuk lewat simpang empat Depok dan simpang tiga JJLS. Belok kiri ke arah TPR Induk pun dilarang demi kelancaran lalu lintas.

“Kami juga menurunkan personel di titik-titik strategis agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. Kami imbau masyarakat masuk lewat TPR Parangtritis dan keluar melalui Jalan Samas agar arus tak saling bertabrakan,” ujar Jeffry.

Dengan skema lalu lintas yang matang dan semangat wisatawan yang membuncah, Festival Layang-Layang Internasional di Pantai Parangkusumo dipastikan menjadi magnet utama pariwisata Jogja akhir pekan ini. Jangan sampai terlewat, karena langit Parangkusumo siap menari dalam pelangi layangan dari seluruh penjuru dunia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES