Peristiwa Daerah

Pejuang NU Asal Pacitan, H. Sifaul Janan Wafat Saat Hendak Salat di Masjid

Minggu, 27 Juli 2025 - 07:59 | 39.31k
H. Sifaul Janan saat menyambangi warga kurang mampu dan menyerahkan zakat di Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan saat masih hidup. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
H. Sifaul Janan saat menyambangi warga kurang mampu dan menyerahkan zakat di Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan saat masih hidup. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Kabar duka datang dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pacitan. H. Sifaul Janan, tokoh NU dan mantan anggota DPRD Pacitan, wafat pada Sabtu (26/7/2025) pukul 17.00 WIB di sebuah masjid di Dusun Kedung Menjangan, Desa Sooka, Kecamatan Punung.

Sosok yang dikenal sebagai pejuang dan kader militan NU ini meninggal dunia setelah bersilaturahmi dan hendak menunaikan salat asar. Kepergiannya mengejutkan banyak pihak, termasuk kalangan muda NU yang akrab dengannya.

Advertisement

“Padahal tadi sore pukul 15.00 WIB masih ngopi dan ngobrol dengan kami. Kok tiba-tiba dengar kabar beliau wafat. Semoga husnul khotimah,” ujar M Rizal, pemuda NU asal Ngadirojo.

Pejuang-NU-Asal-Pacitan-a.jpg

Sosok Tegas, Bersahaja, dan Aktif Berkhidmat

H. Sifaul Janan dikenal sebagai figur tegas, lugas, dan penuh dedikasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro DPC PKB Pacitan, serta Ketua Lazisnu Kabupaten Pacitan periode 2017–2022.

“Beliau tak pernah lelah bersilaturahmi, baik secara pribadi maupun sebagai pengurus NU dan PKB. Kami keluarga besar PKB sangat kehilangan sosok pejuang dan panutan,” ucap Anggota DPRD Pacitan, Arifin. 

Selama hidupnya, Sifaul Janan dikenal tak hanya aktif di organisasi, tapi juga dekat dengan masyarakat akar rumput. 

Ia rutin keliling desa menggunakan motor GL kesayangannya bertuliskan ‘Banser’ di tangki, bahkan menggunakannya saat menghadiri Muktamar ke-34 NU di Lampung tahun 2021.

Tak hanya itu, ia juga gemar mendokumentasikan berbagai kegiatan NU dan PKB, lalu membagikannya ke grup WhatsApp warga NU. Banyak yang menyebutnya sebagai 'arsip hidup pergerakan NU Pacitan'. 

“Hampir semua kegiatan NU maupun PKB beliau punya dokumentasinya. Relasinya luas, dari para kiai hingga tokoh nasional,” ungkap seorang kolega kepada penulis.

Hafal Wilayah Pacitan hingga Pelosok

Kesetiaan Sifaul Janan dalam mengabdi untuk NU tercermin dari pengalamannya yang mendalam soal wilayah Pacitan.

“Beliau hafal semua pelosok desa di Pacitan. Saya pernah mengantar beliau ke Dusun Bedog, Desa Kalikuning, untuk menyalurkan bantuan NU Care-Lazisnu ke anak disabilitas,” kenang warga NU asal Tulakan, Sholihin. 

Pejuang-NU-Asal-Pacitan-b.jpg

Dalam perjalanannya, Pak Sifa, sapaan akrabnya, tak pernah segan berbagi cerita dan pengalaman kepada generasi muda. 

Ia juga dikenal ramah, sederhana, dan mudah bergaul dengan siapa pun, termasuk anak-anak muda.

Permintaan Maaf dari Keluarga

Jenazah rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya, Desa Widoro, Kecamatan Pacitan. 

Usai salat jenazah, menantunya, Muhammad Arifin, mewakili keluarga memohon agar masyarakat memaafkan segala kesalahan almarhum semasa hidupnya.

“Kami atas nama keluarga memohon maaf atas segala khilaf dan kesalahan Pak Sifa,” ucapnya.

Kepergian H. Sifaul Janan menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar NU, PKB, dan warga Pacitan. Sosoknya dikenang sebagai pejuang sejati yang tak pernah lelah mengabdi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES