Peristiwa Daerah

Demam Layangan di Majalengka, Tradisi Lama yang Kembali Mengudara

Minggu, 27 Juli 2025 - 11:21 | 10.34k
Ilustrasi permainan layangan. (FOTO: istimewa)
Ilustrasi permainan layangan. (FOTO: istimewa)

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Musim kemarau identik dengan langit cerah dan hembusan angin kencang. Kondisi ini menjadi momen yang dinanti para pecinta layangan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Tak hanya anak-anak, para remaja hingga orang dewasa pun ramai-ramai kembali memainkan permainan tradisional ini, menjadikannya primadona hiburan lintas generasi.

Advertisement

Di berbagai lapangan terbuka dan persawahan yang mengering, pemandangan langit penuh warna-warni layangan menjadi tontonan yang menghibur. Suara dengung tali dan gemuruh sorak-sorai terdengar riuh saat layangan saling adu kekuatan di udara.

Antusiasme masyarakat terhadap permainan ini menunjukkan bahwa layangan bukan sekadar permainan masa kecil, tetapi juga sarana hiburan, rekreasi, bahkan ajang silaturahmi antarwarga. 

Fenomena ini juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga, bahkan di beberapa titik digelar kompetisi layangan yang menyatukan pemain dari berbagai desa dan kecamatan di wilayah Kabupaten Majalengka.

Bagi sebagian warga, bermain layangan menjadi cara untuk melepas penat dari aktivitas harian. Sementara bagi lainnya, permainan ini menjadi pengingat nostalgia masa kecil yang kini kembali hidup bersama anak-anak mereka. 

Antusiasme ini tidak hanya terlihat dari keramaian, tapi juga dari komentar para warga yang turut menikmati tradisi tersebut.

"Dari kecil saya memang suka main layangan. Sekarang anak saya juga ikut-ikutan, jadi bisa main bareng. Ini bukan cuma permainan, tapi sudah jadi bagian dari hidup kami di kampung," ujar Dapid (35), warga Sindangkasih, Majalengka, Minggu (27/7/2025).

Sementara itu, Wida (45), seorang ibu rumah tangga yang menonton anaknya bermain, mengaku senang permainan tradisional masih diminati. "Daripada main gadget terus, mending anak-anak main layangan. Lebih sehat dan bisa bersosialisasi," ungkapnya, Minggu (27/7/2025).

Meski demikian, aparat setempat tetap mengimbau agar permainan ini dilakukan di tempat yang aman, jauh dari jaringan listrik dan jalan raya, demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan segala keunikannya, layangan kembali membuktikan daya tariknya sebagai warisan budaya permainan tradisional yang tetap relevan di tengah arus digitalisasi. 

Fenomena ini juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga, bahkan di beberapa titik digelar kompetisi layangan yang menyatukan pemain dari berbagai desa dan kecamatan di wilayah Kabupaten Majalengka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES