Kemkomdigi Gelar Tabligh Akbar di Depok, Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis untuk Generasi Sehat di Era Digital

TIMESINDONESIA, DEPOK – Lebih dari 6.000 peserta, mulai dari santri, pelajar, hingga masyarakat umum, memadati area Masjid Ar-Rahmah, Sawangan Baru, Kota Depok, untuk mengikuti Tabligh Akbar bertema “Makan Bergizi Gratis untuk Generasi Indonesia Sehat di Era Digital”.
Acara ini menjadi bagian dari kampanye Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dalam memperkuat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan PP Tunas.
Advertisement
Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok, Muhammad Fahmi, menilai kegiatan ini sebagai bentuk sinergi lintas sektor yang nyata.
Ia menyebut Depok sebagai salah satu daerah pertama yang menerima program MBG sejak awal peluncurannya oleh Presiden RI. Hingga kini, 18 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Depok menyalurkan sekitar 3.000–3.500 porsi makanan bergizi setiap hari ke sekolah-sekolah.
“Kami juga mengawal literasi digital terkait program MBG lewat berbagai platform media sosial agar manfaatnya bisa menjangkau lebih banyak masyarakat,” ujar Fahmi.
Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional (BGN), Dedi Suprijadi, menegaskan bahwa program MBG bukan sekadar bantuan pangan gratis, tetapi investasi strategis negara.
“Kita mengintervensi anak-anak dengan asupan bergizi, sepenuhnya ditanggung negara. Tujuannya jelas, agar pada 2045, saat Indonesia berusia 100 tahun, lahir generasi emas yang sehat, cerdas, dan mampu bersaing di tingkat global,” tegas Dedi.
BGN menargetkan program ini menjangkau 17 juta penerima manfaat di 2025 dan bertahap hingga 82,9 juta anak di seluruh Indonesia.
Riski Lustiono, PIC Pengawasan dan Evaluasi Komunikasi Strategis Pemerintah, menambahkan bahwa MBG dirancang tak hanya untuk meningkatkan kualitas gizi, tetapi juga mendukung terbentuknya generasi yang tangguh di era digital.
“Dengan tubuh sehat dan otak cerdas, anak-anak bisa lebih bijak menyaring konten media sosial. Ini krusial, karena tidak semua konten bersifat edukatif,” katanya.
Riski juga menyoroti langkah Kemkomdigi melalui PP Tunas yang mewajibkan platform digital menyediakan fitur pembatasan usia demi keamanan anak-anak dan remaja saat berselancar di dunia maya.
Selain edukasi gizi dan literasi digital, Tabligh Akbar ini juga menghadirkan tausiyah dari para ulama, seperti Habib Athos Abdullah bin Hasan Assegaf, Habib Ahmad bin Hasan Alaydrus, Habib Ali Uraidhi bin Hasan Assegaf, Ustaz Muhyidin, penampilan spesial dari Syakir Daulay dan Khalil, serta dihadiri sejumlah tokoh daerah.
Acara ini menjadi sarana penguatan sosialisasi Program MBG sekaligus membangun kesadaran bersama tentang pentingnya gizi seimbang dan literasi digital untuk menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |