Peristiwa Daerah

Majalengka Perkuat Ketahanan Moral Lewat Subuh Akbar di Tengah Gempuran Era Digital

Minggu, 27 Juli 2025 - 14:28 | 8.94k
Bupati Majalengka,H Eman Suherman menghadiri kegiatan shubuh akbar. (FOTO: Jaja Sumarja/TIMES Indonesia)
Bupati Majalengka,H Eman Suherman menghadiri kegiatan shubuh akbar. (FOTO: Jaja Sumarja/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Di tengah derasnya arus digitalisasi dan meningkatnya tantangan sosial akibat kemajuan teknologi, Pemerintah Kabupaten Majalengka menghadirkan pendekatan yang berbeda, menguatkan pondasi moral masyarakat melalui pendekatan spiritual.

Salah satu wujud konkretnya adalah pelaksanaan Subuh Akbar, sebuah agenda keagamaan rutin yang kini menjadi salah satu simbol kebangkitan rohani di tengah krisis zaman. Kegiatan Subuh Akbar digelar pada Ahad (27/7/2025) pagi di Masjid Agung Al-Imam Kabupaten Majalengka.

Advertisement

Tidak hanya sekadar ibadah berjamaah, acara ini menjadi ruang kontemplatif bagi masyarakat Kabupaten Majalengka, dalam membingkai kehidupan spiritual di tengah era digital yang penuh guncangan moral.

Turut hadir Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, bersama istri Hj. Iim Maemunah Suherman, yang secara konsisten mendukung gerakan keagamaan ini sebagai bagian dari pembangunan karakter masyarakat.

Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar agenda keagamaan, melainkan strategi pembangunan karakter masyarakat.

"Kami ingin Majalengka tumbuh bukan hanya secara infrastruktur dan teknologi, tapi juga kuat secara spiritual dan moral. Subuh Akbar ini adalah bentuk ikhtiar membangun generasi yang tidak hanya cakap digital, tapi juga kokoh imannya," ujar Eman.

Ia menambahka, bahwa membangun Majalengka masa depan bukan hanya soal konektivitas internet, tetapi juga konektivitas hati dan kesadaran moral.

"Di era ketika informasi bisa menyebar lebih cepat daripada nilai, kita butuh ruang yang mengingatkan arah. Subuh Akbar ini bukan hanya doa bersama, tetapi juga benteng peradaban," ujar Bupati Eman Suherman.

Pada acara itu, hadir pula penceramah utama, Dr. KH. Ahmad Yani, M.Ag, Ketua At-Taqwa Centre Kota Cirebon, yang dalam ceramahnya mengingatkan jemaah tentang pentingnya menjaga arah hidup di tengah gelombang zaman yang tak menentu.

"Dunia seperti lautan yang dalam, banyak orang tenggelam di dalamnya karena tidak mampu membaca arah. Di sinilah pentingnya ketakwaan sebagai kompas dalam menghadapi tantangan era digital," ujarnya.

KH. Ahmad Yani juga menyoroti maraknya dekadensi moral akibat penyalahgunaan teknologi digital, mulai dari peredaran hoaks, hingga fenomena judi online yang disebutnya telah menembus Rp1.200 triliun pada 2025.

Era digital memberi efisiensi, tapi juga jebakan moral. Maka, kata dia, umat Islam harus memperkuat daya tahan spiritual agar tidak terseret dalam pusaran informasi yang menyesatkan," tegasnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, ia menyampaikan tiga wasiat Rasulullah SAW sebagai bekal menghadapi zaman, yakni, dermawan dalam kekurangan, menjaga diri saat dalam kesunyian, berkata benar di hadapan kekuasaan.

"Ketiga nilai tersebut menurutnya adalah pondasi utama dalam membentuk pribadi bertakwa yang tetap kokoh, sekalipun terhimpit situasi," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES