Peristiwa Daerah

HAN 2025: Bupati Sidoarjo Tanamkan Nilai Budaya dan Literasi Digital, Siap Kembangkan KLG Jadi Wisata Edukasi

Senin, 28 Juli 2025 - 18:08 | 9.00k
Bupati Sidoarjo Subandi mencoba permainan tradisional dalam perayaan Hari Anak Nasional di Kampung Lali Gadget. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)
Bupati Sidoarjo Subandi mencoba permainan tradisional dalam perayaan Hari Anak Nasional di Kampung Lali Gadget. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Bupati Sidoarjo H Subandi memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025 dengan bermain permainan tradisional di Kampung Lali Gadget (KLG) Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Senin (28/7/2025).

Kehadiran Bupati Subandi di Kampung Lali Gadget disambut meriah. Sebelum tiba di lokasi diarak dengan menaiki “odong-odong”. Ada ratusan anak dari PAUD hingga SMA. Forum Anak Sidoarjo juga dilibatkan dalam HAN 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Sidoarjo. 

Advertisement

Bupati Subandi yang hadir bersama Ketua TP PKK Sidoarjo, dr. Sriatun Subandi juga ikut mencoba permainan tradisional. “Ini mengingatkan kita waktu kecil,” ucap Bupati Subandi.

Sejumlah kepala dinas juga ikut meramaikan HAN. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga ikut menyediakan perpustakaan keliling. Anak-anak bebas membaca buku kesukaan.

“Masa depan kita tergantung anak kita. Anak yang hebat masa depan untuk Indonesia Emas 2045,” pesan Abah Bandi untuk anak-anak Sidoarjo.

Bupati-Sidoarjo-Subandi.jpg

Pesan mendalam juga diungkapkan Ketua TP PKK Sidoarjo dr. Sriatun. Dalam momentum Hari Anak Nasional dia berpesan kepada orang tua untuk menjaga tumbuh kembang anak supaya sehat, kuat dan cerdas.

“Anak harus sehat, kuat dan cerdas, semoga anak Sidoarjo semua jadi anak yang sholeh , dan sholeha, cerdas dan berakhlakul karimah,” pesan Bunda PAUD Sidoarjo itu.

Bupati Subandi bersama sejumlah kepala dinas dan Sekretaris Daerah Fenny Apridawati juga merasakan permainan tradisional yang mencerminkan kebersamaan dan kekompakan.

Permainan ini dipandu langsung dari tim Kampung Lali Gadget. Subandi bersama istri dr. Sriatun terlihat sangat gembira. Gelak tawa dan keceriaan terpancar dari wajah mereka dan anak-anak hebat Sidoarjo.

Ia meminta kecerian anak melalui permainan tradisional ini jangan sampai hilang digantikan oleh gadget dan permainan game online yang dapat menghambat perkembangan anak.

“Sayangnya kekerasan anak, pernikahan dini masih kerap terjadi. Termasuk juga dampak negatif game online dan judi online. Ini merupakan tantangan besar yang harus kita brantas. Kami meminta Kerjasama semua pemangku kepentingan dan elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga anak kita menjadi anak yang cerdas dan berprestasi,” ungkapnya.

Menurut mantan Kepala Desa Pabean itu peringatan Hari Anak Nasional bukan hanya sekedar acara seremonial belaka. Namun ini momen penting sebagai refleksi untuk memfasilitasi kebutuhan anak dalam lingkungan yang sehat dan aman untuk mendukung masa depan mereka.

Ia menyampaikan bahwa anak-anak Sidoarjo diharapkan menggunakan teknologi yang ada saat ini dengan positif. Untuk belajar, berkarya dan berinovasi. Berkarakter baik di dunia maya maupun di dunia nyata.

Bupati-Sidoarjo-Subandi-a.jpg

Pemkab Sidoarjo berkomitmen untuk meningkatkan literasi digital di sekolah dan masyarakat. Untuk memperkuat peran keluarga dan pendampingan anak.

“Kami akan menciptakan ekosistem digital yang ramah anak. Anak-anakku, kalian adalah penerus masa depan Sidoarjo, Gunakan teknologi untuk hal yang positif,” imbuhnya.

Bupati Subandi Apresiasi Kampung Lali Gadget

Bupati Subandi mengatakan Kampung Lali Gadget yang ada di Desa Pagerngumbuk merupakan tempat yang luar biasa untuk menjaga kearifan lokal melalui berbagai permainan tradisional.

Dia menyampaikan bahwa Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan harus mensupport Kampung Lali Gadget sebagai tempat wisata edukasi.

“Tadi saya tanya, ternyata tanah ini masih dimiliki orang banyak. Nah, kedepan jika tanah (KLG) bisa dikelola pemerintah, dibeli oleh pemerintah untuk digunakan untuk wisata,” ujarnya.

Selain sebagai tempat edukasi, wisata Kampung Lali Gadget juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa. UMKM yang di Pagerngumbuk juga bisa berkembang.

“Untuk bunda-bunda PAUD jadikan tempat ini sebagai edukasi wisata permainan. Kita bisa membantu. Nanti kita akan ajak Bank Delta Artha dan Bank Jatim untuk bersama-sama memberikan bantuan tempat bermain untuk anak,” pintanya.

“Kita akan ikhtiar bersama, agar tanah ini (Kampung Lali Gadget) bisa dibeli dan dikelolah oleh pemerintah bisa dikembangkan secara maksimal. Nanti juga ada perpus taman baca untuk anak-anak,” tambag Bupati Subandi.

Sementara Achmad Irfandi, Pendiri Kampung Lali Gadget mengatakan apa yang diharapkan Bupati Subandi dalam mengembangkan KLG merupakan suatu hal yang positif.

Menurut Irfandi lahan yang digunakan di Kampung Lali Gadget masih dimiliki sekitar tujuh orang. Sehingga sewa maupun pengembangan membutuhkan koordinasi banyak pihak.

“Nah ketika lahan KLG ini dibeli oleh pemkab, jadi lebih mudah bagi kami untuk mengelola. Lebih terarah dan lebih mudah. Jadi tidak perlu ijin satu persatu lagi kepada pemilik lahan,” katanya.

Untuk masuk dan bermain di Kampung Lali Gadget itu tidak dipungut biaya, tidak ada tiket untuk masuk, alias gratis. Jadi buka setiap hari.

Nah, edukasi permainan tradisional yang ada pemandu dari Kampung Lali Gadget ada baru berbayar. “Kalau membutuhkan pemandu dari kami itu baru berbayar,” ujarnya.

Kampung Lali Gadget (KLG) berawal dari kegiatan literasi yang dilakukan oleh Irfandi bersama temannya di kampung halaman setiap dua minggu sekali pada tahun 2018.

Pada kegiatan itu, selain belajar anak-anak juga diperkenalkan beberapa permainan tradisional. Tawa dan antusias anak-anak dalam bermain menumbuhkan semangat mengembangkan kegiatan literasi tersebut menjadi kegiatan yang benar-benar berfokus pada permainan tradisional.

Irfandi menjelaskan bahwasanya permainan tradisional adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur. Contohnya saja seperti kalimat ini “hom pimpah alaihum gambreng” memiliki makna yang begitu dalam.

Singkatnya Tuhan menciptakan manusia dan Manusia akan Kembali kepada Tuhan. Sebelum kembali manusia harus berkontribusi. Kalimat ini lah yang dijadikan mantra bermain di KLG.

Di Kampung Lali Gadget itu ada balai pendopo, ada tanah, ada kebun luas, itu juga untuk permainan, ada sawah untuk bermain lumpur, ada kolam juga untuk tangkap lele, sudah ada tempatnya. Seperti Kampung atau Desa Wisata. (Adv)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES